Penyuap Pertamina Didenda di AS. Di Jakarta?

Sumber :
  • Vivanews/Nurcholis Anhari Lubis

VIVAnews - Setelah Pengadilan Inggris memberikan sanksi, kemarin giliran pengadilan Amerika yang memberikan hukuman kepada
eksekutif Innospec Limited, David Turner (55) dalam kasus suap terhadap pejabat Indonesia. Petinggi Innospec tersebut dihukum membayar denda 25.000 poundsterling atau Rp354 juta oleh pengadilan Amerika.

Sanksi ini adalah hukuman kedua setelah Southwark di Inggris, pada Maret lalu mengganjar Innospec membayar denda US$12,7 juta. Innospec dinyatakan bersalah pada Maret dalam sebuah tuntutan bersama yang diajukan Badan Korupsi Inggris atau Serious Fraud Office (SFO) dan penyidik AS.

Innospec yang berbasis di Ellesmere Port, Inggris itu terbukti bersalah telah menyuap petinggi Pertamina dan pejabat Departemen Energi Indonesia terkait penjualan bahan tetra ethyl lead (TEL) untuk bensin bertimbal. Penyuapan dilakukan kepada pejabat Indonesia untuk mencegah negara ini menggunakan alternatif BBM yang lebih aman dengan menyingkirkan bensin bertimbal. Padahal, bahan TEL itu berbahaya dan dilarang di negara-negara Barat karena diduga kuat menimbulkan kerusakan otak pada anak-anak.

Turner dan penghubungnya asal Lebanon, Ousama Naaman, adalah dua karyawan pertama Innospec yang dituntut dalam kasus penyuapan itu. SFO dan jaksa AS sedang mempertimbangkan menuntut eksekutif Innospec lainnya. Bahkan, Kehakiman AS berusaha meminta Direktur Eksekutif Innospec, Paul Jennings diekstradisi.

Menurut Securities and Exchange Commission (SEC), Turner dan rekan-rekannya menyuap lebih dari US$2,8 juta untuk pejabat di Indonesia antara tahun 2000 hingga 2005.

Pertamina Bentuk Satgas, Pastikan Kebutuhan Energi saat Idul Fitri Aman di Aceh

"Perbuatan ilegal yang dilakukan Turner memungkinkan Innospec mendapatkan kontrak dengan cara yang tidak semestinya, dan menuai jutaan dolar keuntungan ilegal," Cheryl Scarboro, seorang pejabat senior SEC, seperti dimuat laman Guardian, Senin 9 Agustus 2010.



Dari bocoran dokumen pengadilan di Amerika yang dimiliki VIVAnews, Innospec diketahui membayar suap kepada pejabat Indonesia pada periode 2000 sampai 2005 untuk memenangkan kontrak penjualan TEL ke Pertamina. Total sogokan dilakukan melalui Agen di Indonesia US$2,88 juta. Akibat penyuapan itu, Innospec meraih pendapatan US$48,5 juta dan untung US$ 21,5 juta.

Dalam tempo tersebut, melalui broker di Indonesia, Innospec ditengarai membayar suap kepada seorang pejabat di Departemen Energi sebesar US$1,3 juta.

Dalam email tertanggal 8 Januari 2001 dari Direktur Pelaksana ke Direktur Bisnis disebutkan pada 2000 dan 2001, Innospec setuju membayar kepada pejabat 'X' sebesar US$40 per metrik ton untuk pesanan TEL lebih dari 4.000 ton dan US$50 per MT untuk pesanan TEL lebih dari 5.000 ton.

Untuk membayar suap, agen di Indonesia mengajukan dua faktur fiktif senilai US$265 ribu dan US$295 ribu kepada Innospec. Faktur itu menyebutkan dana dipakai untuk mengganti biaya perjalanan dan biaya lain dari pejabat Pertamina, Migas dan Lemigas dalam rangka promosi produk seperti disepakati sebelumnya.

Pada 9 Januari 2001, Innospec membayar faktur US$265 ribu. Lantas setahun kemudian,  pada 8 Januari 2002, membayar untuk faktur US$295 ribu. Kedua pembayaran disetujui oleh Direktur Pelaksana Innospec. Untuk kedua kasus, Innospec membuat catatan palsu berupa pembayaran biaya perizinan pada Januari 2001 dan komisi penjualan untuk Januari 2002.

Selain itu, pada 2000 dan 2001, Innospec menyuap pejabat Pertamina berupa komisi khusus atas penjualan TEL ke Pertamina untuk periode 2000-2003. Itu terungkap dari email karyawan kepada Eksekutif Innospec. Email itu juga mengidentifikasi rekening di Pictet & Cie, sebuah bank swasta di Jenewa, Swiss yang akan menerima komisi khusus. Terungkap, Innospec mengirim US$400 ribu pada tahun 2000 dan menambah US$300 ribu pada 2001 sebagai pembayaran "komisi penjualan."

Selain mengirim ke rekening Pictet, Direktur Bisnis Innospec dan Agen di Indonesia juga menyuap pejabat lain di Pertamina guna mempengaruhi putusan mereka atas pembelian TEL. Misalnya, pada 18 Desember 2003, seorang karyawan dari agen di Indonesia mengaku baru bertemu dengan pejabat Pertamina. Intinya, pejabat itu mengaku akan membantu Innospec tetapi komisinya dinaikkan.

Pada Mei 14,2004, dalam emailnya, karyawan agen di Indonesia itu mengirim pesan ke Direktur Bisnis Innospec bahwa ia perlu berusaha keras menghentikan rencana Indonesia beralih ke bahan bakar tanpa timbal dengan menggunakan HOMC (high octane mogas component) pada Januari 2005.  Karena itu, Agen Indonesia butuh uang tambahan untuk melobi pejabat Indonesia.

Namun, dalam email 16 Agustus 2004 kepada manajemen, Direktur Bisnis mengatakan bahwa seluruh Direksi Pertamina telah diganti, termasuk pejabat berinisial S. Innospec bersyukur posisi S digantikan oleh pejabat senior Pertamina yang juga dikenal Innospec. Karena itu, pada Januari 2005, Innospec kembali mendapat pesanan TEL sebanyak 446,4 metric ton dari Pertamina.

Sebagai gantinya, Innospec bersedia memberikan komisi US$300 ribu bagi pejabat baru Pertamina. Innospec juga membiayai perjalanan pejabat Pertamina dan keluarganya ke Inggris pada April 2005. Dari penjualan ini, Innospec meraih pendapatan US$4,7 juta dan untung US$1,89 juta.



Kendati bukti-bukti di pengadilan Inggris dan Amerika Serikat, serta dokumen sudah terang benderang, namun aparat hukum di Indonesia berjalan lambat guna mengusut suap dibalik penjualan bahan bensin yang mengandung TEL yang merusak otak anak-anak tersebut.

Di Jakarta, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pernah mengaku bekerja sama dengan Badan Antikorupsi Inggris guna mengusut kasus penyuapan ini. KPK sudah mencegah enam orang ke luar negeri karena diduga terkait dugaan suap PT Innospec sejak 22 April lalu. Keenam orang tersebut adalah mantan Dirjen Migas, mantan direktur Pertamina, perusahaan swasta yang menjadi agen Innospec di Indonesia.

Sejauh ini, belum ada komentar resmi dari para mantan pejabat yang tertuduh. VIVAnews yang mencoba menghubungi juru bicara Pertamina, Toharso juga tidak bisa mendapatkan respons karena yang bersangkutan tidak mengangkat ponselnya. 

Pertamina Jamin Produksi dan Pasokan Energi Periode Mudik Lebaran Aman, Begini Strateginya
Pertamina dan Bakrie Group bersepakat untuk mengembangkan Infrastruktur Shared Hub di IKN yang merupakan bagian dari Nusantara Knowledge Hub di Ibu Kota Nusantara (IKN).

Bakrie Group and Pertamina Develop Research Infrastructure at IKN

The Bakrie Group and Pertamina have agreed to develop a Shared Hub Infrastructure in the new capital, IKN Nusantara by signed a Memorandum of Understanding (MoU).

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024