- VIVAnews/Adri Irianto
VIVAnews -- Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat (AD) bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan dalam program TNI Manunggal Masuk Desa (TMMD). Hal tersebut ditegaskan dalam Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) TMMD ke - 87 yang dilaksanakan di Balai Sudirman, Jakarta, Rabu 27 Juli 2011. Tujuannya, persiapan optimal demi memperoleh hasil maksimal pelaksanaan program kegiatan.
Sekjen Kemenkes, Ratna Rosita menjelaskan, TMMD ini adalah penyelenggaraan program terpadu lintas sektoral antara TNI dengan kementerian. Dengan diikutsertakan dalam program TMMD ke-87 ini, Kemenkes berharap bisa membantu pelaksanaan kegiatan pemberdayaan masyarakat dan pelayanan medis di daerah TMMD.
"TMMD ini adalah yang ke-87. Jadi TMMD ini sebenarnya bukan hal baru. Tapi TMMD kali ini bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan dan yang perlu ditekankan di sini adalah pertama upaya pemberdayaan masyarakat," kata Ratna, Rabu pagi.
TNI AD dan jajaran kesehatan daerah akan mengajari masyarakat bagaimana hidup sehat. "Seperti budaya cuci tangan, tidak merokok di tempat umum, membiasakan olah raga secara rutin," kata Ratna.
Selain itu, dia menambahkan, Kementerian Kesehatan juga mendukung pelaksanaan TMMD untuk membantu pelayanan medis di daerah. "Ada 61 daerah, itu kita akan lihat bersama potensi-potensinya untuk diberikan deteksi dini terhadap penyakit-penyakit. Seperti misalnya katarak, bibir sumbing, dan lainnya, yang bisa kita tangani bersama," kata Ratna. "Jadi selain ada pendekatan pemberdayaan masyarakat juga ada pendekatan pelayanan medis."
Adapun mengenai anggaran untuk program tersebut, Rosita tidak menyebutkan secara rinci. Namun yang jelas anggaran tersebut diambil dari pos kegiatan promotif dan preventif kesehatan.
"Kementerian Kesehatan tiap tahun punya anggaran promotif dan preventif. TMMD kan bisa termasuk upaya promotif dan preventif keseharan. Jadi ini menggunakan anggaran itu," kata Rosita. (eh)
Airlangga Dapat Dukungan Satkar Ulama jadi Ketum Golkar Lagi, Didoakan Menang Aklamasi
Dukungan ke Airlangga Hartarto, untuk kembali memimpin Partai Golkar, terus berdatangan. Kali ini, dari organisasi didirikan Golkar, yakni Satuan Karya atau Satkar Ulama.
