- VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVAnews - Menteri Keuangan, Agus Martowardojo, akan mengajukan pembahasan secara resmi perubahan APBN 2012 pada minggu pertama Maret 2012.
Pembahasan APBN-P paralel dengan pembahasan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi oleh Menteri ESDM, Jero Wacik, dengan Komisi VII DPR-RI. "Minggu pertama Maret akan disampaikan oleh Menkeu," kata Menteri Koordinator Perekonomian, Hatta Rajasa, di Jakarta, Kamis 23 Februari 2012.
Menurut Hatta, kajian APBN-P 2012 telah disiapkan oleh Agus sejak November 2011 lalu dan saat ini masih didiskusikan dengan kajian-kajian setiap menteri, misalnya soal lifting dan harga minyak mentah Indonesia. "Masih excercise postur anggaran perubahan," katanya.
Menkeu menjelaskan, pemerintah saat ini masih terus mendiskusikan berbagai alternatif beberapa kenaikan harga BBM bersubsidi. Menaikkan harga BBM bersubsidi dimaksudkan untuk menjaga agar subsidi BBM tidak membesar. "Belum dihitung, itu kan hanya untuk menjaga supaya tidak besar subsidinya, bukan penghematan," paparnya.
Seperti diketahui Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan akan menaikkan harga bahan bakar minyak bersubsidi melalui perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2012. Harga minyak mentah dunia yang tinggi menjadi salah satu alasan kenaikan harga BBM itu.
Menurut SBY, asumsi harga minyak dalam APBN 2012 harus disesuaikan. Pemerintah tidak mungkin lagi menetapkan asumsi dengan harga minyak mentah Indonesia (ICP) US$90 per barel. Sebab, harga ICP saat ini mencapai US$115 per barel.
Bumi Resources Raih Laba Bersih US$67,63 Juta di Kuartal I-2024
PT Bumi Resources Tbk (BUMI) meraih laba bersih US$67,63 Juta di Kuartal I-2024.
