Kenaikan BBM Diprioritaskan Dibanding TDL

Pembatasan Bahan Bakar Minyak (BBM) Bersubsidi
Sumber :
  • VIVAnews/ Muhamad Solihin

VIVAnews - Direktur ReforMiner Institute, Pri Agung Rakhmanto menjelaskan bahwa menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) dan tarif dasar listrik (TDL) secara bersamaan akan sangat memberatkan masyarakat.

Sekjen Golkar Tegaskan Munas Tak Bisa Dimajukan Sebelum Desember 2024

Untuk itu, bila ditinjau berdasarkan skala prioritas dan derajat urgensinya, kenaikan harga BBM harus lebih diprioritaskan.

"Menaikkan harga BBM dan TDL memberikan dampak inflasi yang sangat besar, kisaran 1,5 persen hingga di atas dua persen tergantung skenario. Maka, sangat tidak bijaksana jika dilakukan bersamaan," kata Pri Agung dalam diskusi publik DPP Golkar, di Jakarta, Senin 27 Februari 2012.

Reforminer, menurutnya, menilai lebih baik pemerintah memprioritaskan menaikkan harga BBM untuk memangkas subsidi. Sebab, subsidi BBM adalah masalah terbesar dalam aspek ekonomi energi di Indonesia.

Subsidi BBM, kata Pri Agung, saat ini juga dianggap masih salah sasaran, sehingga seharusnya menjadi prioritas pemerintah untuk melakukan pembenahan. Sedangkan subsidi listrik relatif sudah lebih tepat sasaran dibandingkan subsidi BBM, karena pelanggan PLN telah sesuai dengan kemampuan.

Selain itu, dalam tahun anggaran 2012, rencana kenaikan TDL lebih ditujukan untuk kepentingan APBN daripada untuk perbaikan kondisi kelistrikan nasional itu sendiri sehingga kenaikan harga BBM akan memberikan dampak penghematan lebih signifikan dibandingkan kenaikan TDL.

Dalam urusan TDL, lanjutnya, pemerintah seharusnya fokus untuk melakukan pembenahan mikro di sektor kelistrikan sehingga dapat memberikan penghematan jauh lebih signifikan daripada yang diperoleh dari kenaikan TDL.

"Pemerintah dapat fokus untuk pembenahan pengelolaan energi primer pembangkit dengan menurunkan porsi BBM dan menggantinya dengan yang lebih murah seperti gas dan batu bara," jelasnya.

Hasbi Hasan Dituntut 13 Tahun Bui, Pengacara: Tak Rasional, Seperti Balas Dendam
Kawasan PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR)

Lippo Karawaci Cetak Pendapatan Rp 17 Triliun di 2023, Kantongi Laba Bersih Rp 50 Miliar

PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) mencatat pertumbuhan pendapatan sebesar 15 persen year on year (YoY) menjadi Rp17 triliun pada 2023.

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024