VIVAnews - Bagaimana rupa stuktur bangunan di balik Gunung Padang di Cianjur masih misteri meski tim berkali-kali meneliti lokasi situs tersebut. Tim mulai mengumpulkan data untuk membuat sketsa dua dimensi.
Ketua Tim Pemugaran Gunung Padang dari Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Serang, Soni Prasetia kepada VIVAnews mengatakan gambar-gambar struktur Gunung Padang yang beredar itu masih bersifat imajiner dan sulit ditentukan strukturnya. "Hingga kini belum ada ukuran detail dari konstruksi yang nampak," kata dia, Jumat sore 29 Juni 2012.
Untuk itu, timnya sedang mencoba mengumpulkan data detail untuk kemudian dikonstruksikan dalam sketsa dua dimensi. "Ini akan berbeda dengan sketsa Gunung Padang yang saat ini beredar,” katanya.
Pengukuran ini, akan menghasilkan sketsa dengan perbandingan jelas. Langkah ini dilakukan sebagai upaya merekonstruksi punden berundak secara total di mana data dan skala pasti menjadi acuan utama.
Soni menjelaskan timnya bekerja sesuai dengan mandat Undang-undang nomor 11 Tahun 2010 Tentang Cagar Budaya. Dalam UU ini disebutkan bahwa, untuk melakukan pemugaran sebuah cagar budaya harus dipetakan pada empat zonasi, di antaranya zona inti, penyangga, dan pengembang. "Survei dan pengukuran nantinya akan menentukan luasan dari situs megalit gunung padang secara detail,” jelasnya.
Yang terberat dari semua zona adalah menentukan zona pengembang. Dalam UU Cagar Budaya ditegaskan untuk menentukan dan membuka zona ini harus memperhitungkan tiga aspek yaitu sosial, ekonomi, dan budaya masyarakat setempat. (umi)
Golkar Sebut Ridwan Kamil Pilih Maju Pilkada Jawa Barat
Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat Ace Hasan Syadzily mengungkapkan bahwa Ridwan Kamil lebih memilih maju untuk berlaga dalam Pilkada Jawa Barat (Jabar) 2024.
