Produsen Obat GlaxoSmithKline Akui Menipu

Markas GlaxoSmithKline (GSK) di London
Sumber :
  • Reuters/ Toby Melville

VIVAnews - GlaxoSmithKline Plc mengakui bersalah atas tuduhan melakukan tindak kriminal serta membayar denda US$3 miliar untuk yang disebut pemerintah sebagai penipuan kesehatan terbesar sepanjang sejarah Amerika Serikat. Kesepakatan, yang masih butuh persetujuan pengadilan ini, akan mengatasi dakwaan terhadap perusahaan obat Inggris ini karena memasarkan obat-obatan yang belum mendapat izin.

GSK telah memasarkan obat antidepresi Paxil pada pasien di bawah usia 18 tahun, padahal obat ini hanya dibolehkan untuk orang dewasa. Juga, GSK memasarkan obat Wellbutrin untuk tujuan yang tidak disetujui otoritas kesehatan, termasuk penurunan berat badan dan terapi disfungsi seksual. Begitu kesimpulan investigasi Departemen Kehakiman Amerika Serikat.

Perusahaan ini bahkan bertindak lebih jauh mempromosikan obat-obatan ini seperti menyebarkan artikel jurnal kesehatan yang menyesatkan dan menyediakan dokter dengan fasilitas makan dan spa.

Ketiga, GSK juga gagal menyerahkan data keamanan obat diabetes Avandia kepada  Badan Makanan dan Obat-obatan Amerika Serikat, yang mana ini berarti juga sebuah pelanggaran.

Mazda Hadirkan 2 Mobil Keren di Auto China 2024


Tindakan tak terpuji ini berlangsung sejak akhir 1990an dan terus berlanjut sampai kasus Avandia terungkap di tahun 2007. GSK mengakui bersalah atas ketiga tindakan kriminal itu.

Pengakuan bersalah dalam kasus penipuan ini jelas tak biasa. Kesepakatan penyelesaian hukum ini "tak pernah ada sebelumnya, baik dari segi ukuran atau jangkauan," kata James Cole, pejabat kedua tertinggi di Departemen Kehakiman AS. Cole menyebut, peristiwa ini "bersejarah" dan "sebuah peringatan yang gamblang pada perusahaan apapun yang melanggar hukum."

CEO GSK Andrew Witty menyatakan tindakan salah ini berasal dari "sebuah era sebelumnya di perusahaan" dan tidak akan ditoleransi lagi. "Saya menyatakan penyesalan kami dan kembali menyatakan kami belajar dari kesalahan yang dibuat," katanya dalam pernyataan tertulis.

Penyelesaian ini meliputi denda pidana US$1 miliar dan denda perdata US$2 miliar. Denda ini melampaui rekor Pfizer Inc pada tahun 2009 yang setuju membayar US$2,3 miliar karena tuduhan memasarkan 13 obat-obatan secara tak semestinya.

GSK menyatakan akan membayar denda itu. Bagian dari denda pidana yang dibayar GSK akan diserahkan untuk Medicaid, program kesehatan untuk warga miskin di Amerika. Sebagian dari denda perdata akan diserahkan ke sebuah kelompok whistleblower yang berperan dalam investigasi. (Sumber: Reuters)

 Pelatih Arema FC, Widodo Cahyono Putro dan pemain Arema FC Syaeful Anwar.

Arema FC Bakal Rotasi Pemain Saat Lawan PSM Makassar

Arema FC akan menjalani salah satu laga penentu nasib mereka musim depan di Liga 1. Laga melawan PSM Makassar di pekan ke 33

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024