Teror Solo, Betulkah Mereka Kelompok Baru?

Lokasi penembakan polisi di Pos Polisi Singosaren, Solo
Sumber :
  • ANTARA/Andika Betha

VIVAnews - Ribuan orang berarak ke makam. Menghembuskan nafas terakhir di Solo Jawa Tengah, Minggu 2 September 2012 itu Suherman di makamkan di kampung halamannya, nun jauh di Pinrang Sulawesi Selatan. Dia dimakamkan secara militer. Di Taman Makam Pahlawan. Sanak saudara, kerabat dan keluarga berlinang air mata melepas jenasah.

Cegah Informasi Simpang Siur, Jemaah Haji Diimbau Tak Bagikan Kabar Tidak Benar di Media Sosial

Tahira, ibunda almarhum, yang mengenakan mukena histeris sepanjang jalan. Sebelum Lebaran kemarin, Tahira, suami dan adik perempuan Suherman berkunjung ke Jakarta. Mereka datang menjengkuk sang anak sulung itu, sebab saat Idul Fitri tiba dia tak bisa mudik. Di Jakarta mereka sempat foto bersama. Suherman memakai seragam Densus 88. Keluarga ini bangga sebab si sulung itu sukses menjadi polisi, pilihan hidupnya sendiri. 

Ketika jenasah sang anak dimasukkan ke liang lahat, Tahira dan anak perempuannya kian histeris. Tubuh mereka lunglai. Tembakan salvo menggelegar. Banyak orang menangis.

Usulan Kejaksaan Izinkan Lima Smelter Perusahaan Timah Tetap Beroperasi Disorot

Lahir 9 Oktober 1988 di Padang Loang, sebuah desa di Pinrang Sulawesi Selatan, Suherman mati dalam baku tembak dengan kelompok yang diduga teroris di Solo Jumat 31 Agustus 2012. Dia tewas sebab peluru teroris itu menghantam perut. Jenazah anggota Brimob lulusan tahun 2009 di Pusat Pendidikan Brimob Watukosek, Jawa Timur itu, tiba Sabtu malam di Pinrang. Mendiang yang berpangkat Bripda itu kemudian dinaikkan pangkatnya menjadi Briptu.

Kepergian Suherman meninggalkan luka tak terkira bagi kedua orang tuanya, Baharuddin dan Tahira. Juga adik perempuan semata wayang dan sanak keluarga. Yang juga dirundung duka di pemakaman itu adalah Rahmah, wanita asal Bone yang dijanjikan Suherman ke pelaminan November nanti. Rahma datang jauh dari Makasar demi memakamkan sang kekasih.

Mahfud MD Blak-blakan Soal Langkah Politik Berikutnya Usai Pilpres 2024

Kisah kasih Suherman dan Rahmah sudah berumur 3 tahun. Waktu yang dirasa cukup oleh keduanya untuk saling mengenal. Itu sebabnya mereka berencana ke jenjang yang lebih serius. Orang tua keduanya sudah merestui. Dan sedang mempersiapkan pernikahan November itu. (B

Akan halnya dua jasad terduga teroris itu. Sudah diautopsi di Rumah Sakit Polri di Jakarta. Seluruh proses identifikasi medis sudah selesai. Kini kepolisian menunggu data pembanding, guna memastikan identitas mereka. Proses autopsi itu melibatkan delapan dokter forensik, DNA, odontologi, dan INAFIS. "Hasilnya sudah diserahkan kepada Densus," kata Kepala Rumah Sakit Polri, Brigadir Jenderal Agus Prayitno, kepada VIVAnews, Minggu, 2 September 2012.

Baku Tembak di Malam Hari

Baku tembak dengan tiga orang yang diduga menjadi bagian dari kelompok teroris itu, terjadi setelah polisi bekerja keras melacak  jaringan mereka.  Jumat malam 31 Agustus 2012 itu, polisi mengendus bahwa tiga terduga teroris ini berada di Solo. Mereka antara lain F dan M. Para pelaku diduga beberapa kali menyerang polisi. Mereka ini diduga membunuh Bripka Dwi Data Subekti di Pos Polisi Singosaren, beberapa hari lalu.

Sesudah melewati pengintaian, membuntuti keduanya dan mendapat kepastian bahwa mereka memang target polisi, maka dilakukan upaya penyergapan. Dan penyergapan itu dilakukan di sekitar supermarket Lotte Mart di Kota Solo.

Begitu hendak ditangkap keduanya malah melepas tembakan. " Maka terjadilah baku tembak itu," kata Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Polisi Anang Iskandar, Sabtu 1 September 2012. Dalam baku tembak yang sengit itu, Bripda Suherman dan dua terduga teroris tewas. Satu orang ditangkap. Densus terpaksa menembak karena dua terduga teroris itu bersenjata dan melawan.

Sejumlah barang bukti dikumpulkan dari kelompok ini. Di antaranya adalah sepucuk pistol Pietro Baretta buatan Italia. "Di sisi sebelah bertuliskan PNP Property Philipines National Police," kata Anang. Polri belum mengetahui bagaimana para terduga teroris Solo ini mendapatkan pistol polisi Filipina ini. Apakah mereka mencurinya? Mereka ini, kata Anang, diduga terkait dengan jaringan di Mindanao, Filipina. Selain pistol, polisi juga berhasil menyita 43 peluru kaliber 9 mm merk Luger, tiga magazen, dan 9 holopoint CBC.

Jaringan Baru Terduga Teroris

Kapolri Jenderal Timur Pradopo menegaskan bahwa tiga terduga teroris di Solo itu berasal dari kelompok baru. Berdasarkan penyelidikan sementara kepolisian, ketiganya diketahui pernah menyelundupkan senjata api dan amunisi dari Filipina ke Indonesia. Sesuatu yang dilarang keras di Indonesia.

Timur Pradopo terkejut mengetahui bahwa usia para pelaku masih sangat belia untuk ukuran dunia keras seperti terorisme. "Ini kelompok jaringan baru. Saya juga kaget karena usia pelaku masih sangat muda yakni 19 tahun," kata Timur di Mapolresta Solo, Sabtu 1 September 2012.

Meski diduga jaringan baru, polisi akan terus menyelidki apakah ketiga terduga teroris ini memiliki keterkaitan dengan jaringan kelompok lama. Para penyidik akan menggali soal ini dari keterangan tersangka berinisial B yang berhasil ditangkap hidup-hidup. Timur menyebutkan bahwa untuk sementara diduga bahwa motif para pelaku adalah balas dendam. Balas dendam sebab polisi bekerja keras memberantas terorisme selama ini.

Menurut Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Ansyaad Mbai, jaringan ini diduga telah mempersiapkan sebuah serangan yang sangat berbahaya. "Mereka mempersiapkan teror bom lain," kata Ansyad kepada VIVAnews. Namun, Ansyaad enggan membuka secara spesifik apa saja yang menjadi target pemboman kelompok ini.  Yang jelas, katanya, jaringan ini berencana membidik simbol-simbol negara. Kemudian perorangan dan anggota polisi.

Menurut Ansyaad, jaringan Solo ini terkait dengan jaringan besar teroris di Indonesia dan Filipina. Sejumlah barang bukti yang ditemukan, katanya, memperkuat dugaan ini. Dari fakta jenis peluru yang digunakan, identik dengan peluru yang digunakan jaringan lain.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya