Tendang Kakek 60 Tahun, Polri Siap Minta Maaf

Lokasi penembakan polisi di Pos Polisi Singosaren, Solo
Sumber :
  • ANTARA/Andika Betha

VIVAnews - Markas Besar Kepolisian menyatakan siap meminta maaf kepada mertua terduga teroris Bayu, Wiji Siswo Suwito (60 tahun), jika memang salah dalam bertindak. Namun jika ternyata benar maka dia meminta semua pihak menghargai Polri.

"Tapi kalau misalnya peristiwa itu anggota sudah betul, akhirnya masyarakat yang tidak memenuhi kewajibannya, undang-undang mengatur kalau menghalang-halangi ada proses hukumnya," kata Kepala Bagian Penerangan Umum Mabes polri, Kombes Pol Agus Rianto, di Mabes Polri, Senin 3 September 2012.

Agus menegaskan Polri selalu terbuka terhadap kritik dari masyarakat terkait dengan kinerja yang sudah dilakukan. Dan jika secara hukum ditemukan adanya kesalahan, Polri tidak berat hati untuk melakukan perbaikan.

"Apapun yang kita lakukan, polisi tetap manusia biasa. Kalau dalam perkembangan, ada yang dianggap atau diperkirakan tidak diharapkan, kita akan melakukan penertiban internal," ujarnya.

Lebih lanjut, Agus mengatakan pimpinan Polri tentu akan memerhatikan tuntutan Wiji yang meminta ganti rugi. Selain itu, tidak tertutup kemungkinan Polri akan memberi santunan kepada yang bersangkutan. "Ini kita berandai-andai, kita lihat saja," ujarnya.

Seperti diketahui, pada penggerebekan Jumat malam 31 Agustus 2012 di Solo, Jawa Tengah, Detasemen Khusus 88 Anti-Teror Mabes Polri sempat salah tangkap. Pada pengepungan sekitar pukul 22.00 WIB itu, Densus 88 awalnya akan menangkap B yang kedua rekannya sudah tewas dalam baku tembak di Jalan Veteran, Solo.

Kejadian berlangsung saat Densus 88 mendobrak pintu kamar Wiji Siswo Suwito, ayah Retno Setyorini, istri Bayu. Awalnya Bayu dan Retno yang tengah tidur di kamarnya mengira ada rampok.

Namun mendengar teriakan kesakitan ayahnya, Retno bergegas bangun. Namun sebelum membuka pintu, Densus 88 mendobrak pintu kamarnya dengan menggunakan palu besar.

Pada saat ke luar kamar, Retno melihat bapaknya sudah diborgol. Wajahnya babak belur dan kesakitan. Retno langsung menghampiri bapaknya dan tak memperhatikan suaminya. Wiji mengatakan polisi itu salah tangkap dan mengira dirinya adalah Bayu.

Atas kabar salah tangkap tersebut, Kepala Bareskrim Polri Komjen Pol Sutarman membantahnya. Dia menjelaskan, pada saat itu mertua Bayu, Wiji Siswo Suwito itu sempat menghalangi pasukan Densus 88 Antiteror.

"Pada saat penangkapan, orangtua Bayu menghalang-halangi sehingga tindakan cepat dalam menangkap Bayu itu melukai orang tuanya. Sebenarnya itu bukan salah tangkap. Tapi mungkin proses penangkapan Bayu yang menimbulkan orangtua Bayu terkena pukul," kata Sutarman di Gedung DPR, Senin 3 September 2012.

Menurut Sutarman, pada saat menghalangi Densus 88, Wiji tak sengaja terkena tendangan salah satu anggota Densus 88 yang terburu-buru untuk menangkap Bayu. "Mungkin pada saat menghalang-halangi ketendang atau bagaimana karena terburu-buru," kilahnya. (umi)

PSI Buka Pendaftaran Bagi yang Ingin Maju Pilkada, Siapa Saja Bisa Ikut
Suzuki Nex II warna baru edisi 2024

Suzuki Nex II Edisi 2024 Mengaspal, Ini Perubahannya

Suzuki Indonesia kembali menghadirkan penyegaran pada salah satu sepeda motor terpopulernya, Nex II.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024