- VIVAnews/ Muhamad Solihin
VIVAnews – Polri menyatakan tersangka teroris Firman yang merupakan bagian dari jaringan teroris Solo, tak punya alasan khusus untuk singgah di Depok, Jawa Barat. Kebetulan saja ia punya kerabat di Depok, yaitu paman dan tantenya.
Tim Densus 88 Anti Teror Mabes Polri pun telah menguntit ketat Firman sebelum ia masuk Depok. “Dia sudah dikuntit dari Jawa Timur, lalu ke Bandung, baru semalam sampai di Depok,” kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat, Brigjen Pol Boy Rafli Amar, Rabu 5 September 2012.
Intel Polri mengatakan, Firman tidak sering singgah di Depok. Firman bahkan baru tiga kali datang ke Depok. “Dia kerja di pabrik jok motor di Solo,” kata seorang sumber.
Firman berhasil ditangkap di Depok berkat informasi dari rekannya yang tertangkap hidup-hidup dalam baku tembak dengan Densus 88 di Jalan Veteran, Solo, Jawa tengah, 31 Agustus 2012. Dalam penyergapan teroris di Solo itu sebelumnya, Polri berhasil membekuk Bayu. Namun kedua rekannya, Farhan dan Muchsin, tewas tertembak.
Firman yang jebolan Pondok Pesantren Islam Al-Mukmin Ngruki seperti Farhan dan Muchsin itu juga disebut memiliki peran penting dalam jaringan teroris Solo. (eh)
Bikin 2 Gol ke Gawang Korsel, Begini Kata Rafael Struick
Penyerang Timnas Indonesia U-23 Rafael Struick menilai kemenangan atas Timnas Korea Selatan U-23 adalah buah kinerja tim.
