Diusir dari Sekolah, Siswi Korban Perkosaan Menangis

Yayasan Budi Utomo Depok
Sumber :

VIVAnews - Yayasan Budi Utomo, Depok, terpaksa mengusir ASS, siswi mereka yang menjadi korban penculikan dan perkosaan karena keberadaannya dikhawatirkan dapat mempengaruhi murid lain.

ASS yang kepercayaan dirinya mulai tumbuh setelah menjadi korban kekerasan, kini harus mengulang rasa trauma sama. Siswi kelas III itu tidak bisa menutupi rasa malunya karena keberadaannya tidak diterima di lingkungan sekolah.

Setelah lebih dari dua pekan tidak sekolah, Senin, 8 Oktober 2012 kemarin, ASS akhirnya memutuskan untuk pergi sekolah. Dan untuk menambah keyakinannya, ASS minta diantar Rouden, ibunya. Sejak pukul 06.30 WIB, ASS dan ibunya sudah berangkat ke sekolah.

"Saya minta Mama antar sampai gerbang sekolah saja. Saya sekolah karena sudah kangen ingin bertemu teman-teman," kata ASS kepada VIVAnews, Selasa, 9 Oktober 2012.

Sepeti biasa, setiap senin dilaksanakan upacara bendera. ASS ikut kegiatan ini dan berdiri di barisan tengah. Tidak ada yang lain saat upacara dilaksanakan. Namun, saat Ketua Yayasan Budi Utomo, Ibu Renata memberikan sambutan sebagai instruktur upacara, ASS merasa sangat malu. Banyak teman-teman melihat ke arahnya.

"Ibu yayasan bilang, 'saya tidak mau ada murid yang telah merusak nama baik sekolah tetap bersekolah di sini'. Teman-teman langsung melihat saya. Saya malu," kata ASS.

Namun demikian, ASS tidak kecil hati, Ia tetap masuk kelas dan berharap dapat mengikuti pelajar. Tapi kejadian yang lebih tragis dialaminya. Guru Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH), Farid, memintanya mengemasi perlengkapan sekolah dan keluar dari kelas.

"Saya kaget diusir dari kelas. Saya sudah percaya kalau dikeluarkan dari sekolah," katanya.

Sambil menangis, ASS menemui ibunya yang masih berada di depan sekolah. Orangtuanya kaget, dan berusaha menemui guru dan ketua yayasan untuk meminta penjelasan. Tapi tidak ada guru yang mau menemuinya.

ASS mengaku jera dan takut datang ke sekolah. Saat digelar pertemuan dengan sekolah, ASS tidak banyak bicara. Dia terus menundukan kepalanya dan bersembunyi di balik punggung ibunya.

Saat ini masih dilakukan mediasi antara sekolah dan keluarga korban yang diikuti perwakilan Komisi Perlindungan Anak (Komas PA), UPT Pendidikan Depok dan perwakilan anggota DPRD Depok dari komisi pendidikan. Mediasi dilakukan sejak pukul 09.00 WIB, dan berlangsung secara tertutup.

PDIP Gencar Bangun Komunikasi dengan Khofifah dan Parpol Lain untuk Pilkada Jatim
Suasana pemakaman jenazah Co-Pilot Suanda di TPU Kebon Kelapa, Kota Cirebon

Jenazah Co-Pilot Suanda Dimakamkan di TPU Kebon Kelapa Kota Cirebon

Jenazah Co-Pilot Mayor Purn Suanda Dimakamkan Di TPU Kebon Kelapa Kota Cirebon.

img_title
VIVA.co.id
20 Mei 2024