Calon Presiden Seperti Apa yang Diinginkan Rakyat?

Prabowo Subianto (Gerindra) dan Wiranto (Hanura)
Sumber :
  • Antara/ Muhamad Nasrun

VIVAnews - Meski masih dua tahun lagi, pembicaraan mengenai calon presiden untuk periode 2014-2019 sudah marak. Sejumlah lembaga survei sudah mengeluarkan survei seputar calon presiden pilihan rakyat.

Terbaru, Lembaga Survei Nasional melansir survei yang menemukan publik mendambakan sosok presiden yang bersih dan tegas. Direktur Eksekutif Lembaga Survei Nasional (LSN), Umar S Bakry, menyatakan, karakteristik ini yang kemudian dipersonifikasi pada figur jenderal.

Hasil surveinya, 58,6 persen menyukai sosok yang bersih [tidak pernah terlibat korupsi], 56,6 persen responden menyukai figur capres yang tegas, 49,8 persen menyukai yang merakyat, 48,9 persen menyukai capres yang konsisten, dan 45 persen menyukai capres yang cerdas. Menurut Umar, sejumlah karakteristik ini respons atas penampilan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang dinilai tidak tegas, ragu-ragu, dan tidak berani mengambil risiko.

"Tokoh berlatar belakang TNI yang dipersepsikan publik memiliki sikap tegas akan dominan dalam Pilpres 2014 mendatang. Bahkan peluang untuk terjadi 'perang bintang' dalam final atau putaran kedua Pilpres cukup terbuka," kata Umar dalam jumpa pers di Jakarta, Senin 22 Oktober 2012.

Berdasarkan survei Lembaga Survei Nasional ini, nama-nama yang dipersepsikan tegas paling mencolok. Paling atas ada Prabowo Subianto dan Wiranto, dua jenderal yang dinilai paling layak menggantikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Sebanyak 29,9 persen responden memilih Prabowo Subianto, sedangkan 29,1 persen memilih Wiranto.

"Tokoh berlatar belakang TNI lainnya sangat kecil berpeluang meramaikan konsentrasi dalam Pilpres 2014," ujar Umar.

Menurut Umar, mayoritas publik masih mengharapkan Presiden 2014-2019 adalah figur berlatar belakang TNI. Sedangkan berdasarkan kombinasi capres-cawapres yang diinginkan adalah TNI-Sipil. "73,5 Persen setuju kombinasi TNI-Sipil. Sedangkan 64,7 persen setuju Capres Sipil dan Cawapres TNI," kata dia.

Berikut tingkat elektabilitas capres 2014:
1.  Prabowo Subianto 20,1%
2.  Wiranto 12%
3.  M Jusuf Kalla 9.4%
4.  Megawati Soekarnoputri 8,8%
5.  Aburizal Bakrie 7,1%
6.  Sri Sultan Hanengkubuwono X 6,3%
7.  Mahfud MD 5,8%
8.  Joko Widodo 4,7%
9.  Surya Paloh 3,3%
10. Dahlan Iskan 2,6%
11. Hidayat Nur Wahid 1,7%
12. Hatta Rajasa 1,2%
13. Sutiyoso 0,8%
14. Suryadarma Ali 0,6%
15. Muhaimin Iskandar 0,6%
16. Kristiani Herawati 0,4%
17. Anas Urbaningrum 0,3%
18. Pramono Edhie Wibowo 0,1%
Tokoh lainnya 1,0%
Undecided voters 13,2%

Berikut nama-nama calon presiden yang dinilai memiliki ketegasan dalam survei LSN:
1. Prabowo Subianto 59,8%
2. Wiranto 59,3%
3. M Jusuf Kalla 48,1%
4. Megawati Soekarnoputri 32,2%
5. Aburizal Bakrie 27,9%
6. Mahfud MD 25,5%
7. Susilo Bambang Yudhoyono 24,9%
8. Hatta Rajasa 23,9%
9. Anas Urbaningrum 8,0%

Survei ini diselenggarakan pada 10-24 September 2012 di 33 provinsi di seluruh Indonesia. Populasi yang digunakan adalah seluruh penduduk Indonesia yang telah memiliki hak pilih, dengan jumlah sample 1.230 responden melalui teknik multistage random sampling. Margin of error survei ini sebesar 2,8 persen, dan tingkat kepercayaan 95 persen.

Ketidakpuasan

Survei ini juga, kata Umar, menunjukkan mayoritas responden merasa tak puas dengan kinerja pemerintahan Presiden SBY. Sebanyak 55,4 persen responden menilai kondisi Indonesia selama periode kedua pemerintahan Presiden SBY tidak mengalami perbaikan dibandingkan dengan periode pertama pemerintahannya pada tahun 2004-2009.

“Bahkan 25,9 persen responden menilai kondisi saat ini lebih buruk dari lima tahun sebelumnya,” kata Umar.

Umar menambahkan, secara umum kinerja pemerintahan SBY memperoleh rapor merah dari publik hampir di semua bidang. “Tingkat kepuasan publik tertinggi di bidang pendidikan dan kesehatan, sedangkan tingkat kepuasan terendah di bidang politik dan hukum,” ujar dia.

Mayoritas publik menilai rendahnya kinerja pemerintahan itu lebih banyak dipengaruhi oleh karakter Presiden SBY yang peragu. “Publik sangat mendambakan munculnya presiden yang bersih sekaligus tegas,” kata Umar.

Berdasarkan survei terakhir LSN ini juga terungkap, sebanyak 48,7 persen responden mengaku kondisi ekonomi rumah tangga mereka tidak mengalami perbaikan dibandingkan lima tahun lalu. Sebanyak 17,3 persen bahkan mengaku kondisi ekonomi rumah tangga mereka semakin buruk.

“Hanya 31,2 persen responden yang mengaku kondisi ekonomi rumah tangganya mengalami perbaikan,” kata Umar. Survei LSN ini digelar di 33 provinsi di seluruh Indonesia. Populasi yang digunakan adalah penduduk Indonesia yang telah mempunyai hak pilih.

Pramono Edhie Menanggapi

Salah satu nama yang muncul dalam survei, Jenderal Pramono Edhie Wibowo, menyatakan menyambut baik hasil survei ini. Kepala Staf TNI Angkatan Darat itu mengatakan hasil survei itu merupakan pendapat yang bagus. "Sosok pemimpin yang tegas dari kalangan militer? Itu pendapat masyarakat yang sangat bagus," kata Pramono di Markas Besar TNI AD, Jakarta, Senin 22 Oktober 2012.

Dengan hasil itu, tambah Pramono, masyarakat tak perlu mencari sosok dari kalangan militer yang lain. "Sekarang banyak tidak calon dari militer yang mengatakan siap jadi capres? Ada dua kan mantan militer yang menyatakan siap. Pilihlah yang ada. Jangan cari yang tidak ada," ujar adik ipar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini.

Selama ini, nama Pramono juga disebut-sebut sebagai salah satu calon presiden yang potensial  pada pemilu 2014 mendatang. Bahkan, namanya dikait-kaitkan dengan sejumlah partai politik. Namun, Pramono enggan menanggapi rumor seputar berita itu.

"Saya senang kok jadi jenderal," ucap Pramono.

Sementara politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Budiman Sudjatmiko, menyatakan, Ketua Umum partainya, Megawati Soekarnoputri, mempersilakan kandidat-kandidat calon presiden muda maju di Pilpres 2014. Menurut legislator dari Fraksi PDI P Budiman Sudjatmiko, Megawati sudah mulai memikirkan regenerasi.

"Kemungkinan selalu ada, Bu Mega tidak menutup itu. Dia (Megawati) risih orang-orang bergantung dengan beliau," kata anggota DPR dari Fraksi PDI Perjuangan Budiman Sudjatmiko dalam diskusi Peluang Pemimpin Muda Dalam Pemilu 2014 di gedung DPR, Jakarta, Senin, 22 Oktober 2012.

Menurut Budiman, kriteria seorang pemimpin dari PDI Perjuangan harus mengembangkan kharisma. "Aku sudah tua, aku sudah berkali-kali. Apakah kalian rela aku kalah lagi?" ujar Megawati di Rapimnas seperti ditirukan Budiman.

Meski demikian, PDI Perjuangan belum akan mengumumkan kandidat muda yang akan maju di Pilpres 2014. "Insya Allah 2013 kami akan dorong. Kalau perlu pemilihan legislatif dan pemilihan presiden serentak," kata dia.

Sementara itu, Wakil Ketua Umum PPP, Lukman Hakim Saifuddin, mengaku partainya mulai melirik sejumlah nama seperti Anis Matta, Mahfud MD, Jusuf Kalla, Suryadharma Ali, Khofifah, Aburizal Bakrie, dan Prabowo Subianto. "Kami juga melihat kalangan profesional, itu yang kami dalami," ujar Lukman.

Seorang pemimpin, kata dia, harus dilihat dari bibit-bobot-bebet. "Jangan sampai Parpol mengeluarkan nama dari Parpol sendiri. Di internal PPP sedang tajam pembahasan mekanisme Capres PPP. Konvensi menjadi salah satu yang disebut, tapi kami menganalisis plus minus, berangkat dari bawah," kata dia. (eh)

Prabowo Ingin Bentuk 'Executive Heavy" dengan Rangkul Semua Parpol, Kata Peneliti BRIN
Reskrim Polres Metro Jakarta Barat meringkus sipir taksi online bernama Michael Gomgom (30), yang menodong dan memeras seorang wanita yang menjadi penumpangnya.

Sopir Taksi Online yang Todong Penumpang Wanita dan Minta Rp 100 Juta Ditangkap saat Tidur Pulas

Reskrim Polres Jakarta Barat, meringkus sopir taksi online, Michael Gomgom (30), yang menodong dan memeras seorang wanita yang menjadi penumpangnya. Dia sedang istirahat.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024