Sumber :
- ANTARA/Agus Bebeng
VIVAnews
– Partai Demokrat enggan dianggap menjadi biang kerok kekalahan Dede Yusuf-Lex Laksamana di Pilkada Jawa Barat yang berlangsung kemarin, Minggu 24 Februari 2013. Demokrat berpendapat, bagaimanapun individu berpengaruh dalam Pilkada.
“Menurut evaluasi kami, faktor individu menentukan. Berdasarkan pengalaman pemilihan gubernur, wakil gubernur yang berkompetisi dengan calon gubernur incumbent tidak akan menang,” kata Ketua Fraksi Demokrat, Nurhayati Ali Assegaf, di gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin 25 Februari 2013.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
“Menurut evaluasi kami, faktor individu menentukan. Berdasarkan pengalaman pemilihan gubernur, wakil gubernur yang berkompetisi dengan calon gubernur incumbent tidak akan menang,” kata Ketua Fraksi Demokrat, Nurhayati Ali Assegaf, di gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin 25 Februari 2013.
Seperti diketahui, dalam Pilkada Jabar, Dede Yusuf harus melawan Ahmad Heryawan yang selama lima tahun terakhir menjadi mitranya dalam memimpin Jawa Barat. Dede Yusuf yang merupakan Wakil Gubernur Jabar itu tak bisa menandingi perolehan suara Gubernur Jabar Aher yang berdasarkan hasil hitung cepat atau
quick count
menembus angka 30 persen.
Dede-Lex hanya berada di urutan ketiga, masih kalah juga dibanding cagub-cawagub yang diusung PDIP, Rieke Diah Pitaloka dan Teten Masduki. Padahal berdasarkan hasil sejumlah survei, Dede-Lex selalu memuncaki pasangan cagub-cawagub Jabar lainnya.
Partai Amanat Nasional sebagai mitra koalisi Demokrat dalam mengusung Dede Yusuf-Lex Laksamana pun melihat faktor gonjang-ganjing Demokrat menyumbang poin kekalahan bagi Dede Yusuf. “Ada konteks luar biasa yang mempengaruhi massa mengambang tak memilih Dede. Konteks ini tentu terkait berita massif prahara Demokrat,” kata Ketua Dewan Pimpinan Pusat PAN, Bima Arya Sugiarto, yang juga pendiri lembaga konsultan politik Charta Politika.
Meski Demokrat enggan disalahkan, namun partai itu akan melakukan introspeksi. “Kami akan evaluasi. Dasar kami (mengusung Dede Yusuf) adalah survei. Survei terhadap Dede menunjukkan elektabilitasnya tinggi. Tak salah mengajukan Dede sebagai cagub,” kata Nurhayati.
Halaman Selanjutnya
Seperti diketahui, dalam Pilkada Jabar, Dede Yusuf harus melawan Ahmad Heryawan yang selama lima tahun terakhir menjadi mitranya dalam memimpin Jawa Barat. Dede Yusuf yang merupakan Wakil Gubernur Jabar itu tak bisa menandingi perolehan suara Gubernur Jabar Aher yang berdasarkan hasil hitung cepat atau
