Sumber :
- istockphoto
VIVAlife - Kifosis atau pembungkukan menjadi ketakutan di kalangan wanita. Berdasarkan penelitian yang dilakukan Fonterra Brands Indonesia, sembilan dari 10 wanita khawatir pada risiko kifosis di kemudian hari.
Dilansir Mayo Clinic, kifosis merupakan gangguan pada tulang belakang yang ditandai dengan melengkungnya bagan tulang di bagian atas punggung. Walau kondisi ini kerap menyerang wanita tua, namun gangguan ini ternyata juga dapat serang semua usia. Penyebabnya sebagai berikut:
Osteoporosis
Baca Juga :
Awal Mula Dosen Untan Diduga Joki Nilai Mahasiswa S2: Tak Pernah Kuliah Tapi Ada Nilainya
Pada wanita osteoporosis merupakan penyebab paling jamak. Selain karena faktor degeneratif, mereka yang mengonsumsi kortikosteroid, obat yang digunakan untuk mengurangi reaksi alergi, pembengkakan, dan gatal dalam jangka panjang juga berpotensi menderita kifosis.
Kanker
Kanker tulang belakang juga disebut penyebab pembungkukan. Ini karena tulang menjadi lebih rapuh. Selain itu pengobatan kanker seperti kemoterapi dan radiasi juga memicu munculnya kifosis.
Scheuermann
Ini merupakan kondisi tulang belakang bagian membentuk seperti punuk. Gangguan tulang ini disebabkan karena bagian depan vertebra tak tumbuh secepat vertebra bagian belakang. Biasanya kondisi ini dimulai pada masa pertumbuhan anak.
Bawaan lahir
Kifosis dalam kasus ini memang jarang terjadi. Kalaupun ada, biasa disebabkan karena tulang belakang bayi tak berkembang dengan baik saat dalam rahim.
Selain mengembangkan struktur yang buruk, gangguan ini juga menyebabkan nyeri punggung bahkan kelumpuhan. Atau juga kesulitan bernafas karena kurva tulang rasuk menekan paru-paru sehingga menghambat pernapasan.
Cara penanganannya beragam, mulai dari bedah hingga prosedur sederhana atau menggunakan resep obat dokter. Anda juga dapat mengembalikan struktur tubuh normal dengan latihan peregangan. Ini dimaksudkan untuk meningkatkan fleksibilitas tulang belakang, memperkuat otot perut.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Kanker
