Setelah Presiden SBY Menunjuk Menkeu dan KSAD Baru

KSAD baru, Moeldoko (kanan).
Sumber :
  • ANTARA/Andika Wahyu

VIVAnews - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Senin 20 Mei 2013, mengangkat Muhammad Chatib Basri menjadi Menteri Keuangan yang baru, menggantikan Agus Martowardojo.

Chatib akan menjalankan tugas barunya sebagai menteri keuangan hingga masa tugas kabinet Indonesia Bersatu jilid II berakhir. Pelantikan akan digelar Selasa 21 Mei 2013.  

Jabatan yang ditinggalkan Agus Martowardojo itu sebelumnya sempat diisi oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa, sebagai pejabat sementara (Plt).

Balon Udara Muncul di Ketinggian 9.000 Feet, AirNav Semarang Minta Pilot Waspada

Agus Martowardojo diajukan oleh Presiden SBY untuk menjadi Gubernur Bank Indonesia. Komisi XI DPR, melalui mekanisme voting menyetujui dan meloloskan Agus sebagai gubernur BI untuk periode 2013-2018. [Baca selengkapnya
 
Dengan pengalamannya selama ini, Chatib dinilai sesuai dan mampu menjalankan tugas sebagai Menteri Keuangan.

Menurut Presiden SBY, selama kurang lebih satu tahun Chatib menjabat sebagai Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), investasi di Indonesia tumbuh secara signifikan.

Sejarah Bakal Pecah, Besok Raja Aibon Kogila Serahkan Tongkat Komandan Pasukan Tengkorak Kostrad TNI

"Ini penting untuk menjadi kontributor di kala ekspor kita dan ekspor di negara-negara lain mengalami kemerosotan. Ekonomi terjaga baik di kala dunia mengalami resesi," kata SBY saat jumpa pers.

Institusi Kementerian Keuangan, kata Presiden, juga bukan tempat baru bagi Chatib. Dia pernah menjadi staf khusus menkeu dan deputi menkeu untuk tugas-tugas G-20. "Oleh karena itu, atas dasar pengalaman dan dedikasinya, saya memandang Muhammad Chatib cakap untuk menjadi Menkeu," kata Presiden.

Presiden juga menyampaikan tugas-tugas yang harus dilaksanakan oleh menteri keuangan yang baru.

Tugas yang paling mendesak adalah mengawal pembahasan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara Perubahan (RAPBN-P) 2013 dan RAPBN 2014. Pembahasannya akan segera dimulai dengan Dewan Perwakilan Rakyat.

Makin Panas, Hotman Paris Tantang Rocky Gerung Adu Jotos di Ring Tinju

"Tentu diperlukan kecepatan dan kecekatan yang baik agar prosesnya dapat berjalan seperti yang diharapkan," kata Presiden. [Baca selengkapnya

Chatib optimis bisa melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya. Menurut dia, saat ini masih ada ruang dan waktu bagi pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi lebih tinggi. "Saya harus realistis soal waktu, prosesnya 1,5 tahun. Waktunya tidak lama, tetapi ada ruang," kata Chatib.

Ruang gerak yang masih bisa dimaksimalkan adalah menggenjot belanja pemerintah lebih besar. Dia menuturkan, berdasarkan pengalaman krisis 2008, konsumsi pemerintah dapat menyumbang peran dalam mendorong perekonomian. Namun dengan catatan, harus dilakukan secara efektif dan efisien.

Dalam menjaga fiskal pemerintah, yang menjadi fokus utamanya adalah menjaga defisit anggaran sesuai dengan target yang ditetapkan. Defisit anggaran yang ada pun harus benar-benar digunakan untuk kegiatan yang produktif.

"Solusinya fiskal yang hati-hati, harus dijaga. Target defisit tetap dijaga, alokasinya harus ke sektor-sektor produktif, insentifnya juga diberikan," kata Chatib.

Karier Chatib

Muhammad Chatib Basri lahir di Jakarta 22 Agustus 1965. Dia merupakan seorang ekonom, peneliti dan profesional.

Pendidikan sarjananya selesai di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (1992). Kemudian, anak pasangan perantau Minangkabau, Chairul Basri dan Nurbaiti itu melanjutkan pendidikannya di Australia National University dan mendapatkan gelar Master of Economic Development pada 1996. Lima tahun kemudian, ia memperoleh gelar PhD dalam bidang ekonomi dari universitas yang sama.

Setelah memperoleh gelar sarjana, ia bekerja sebagai peneliti di LPEM-FEUI dan menjadi dosen FEUI. Pada periode 1997-2001, Chatib menjabat sebagai asisten peneliti yang bekerja untuk Prof Hal Hill di departemen ilmu ekonomi Australia National University.

Selepas itu, ia menjabat sebagai peneliti tamu untuk The Institute of South East Asian Studies di Singapura dan menjadi Associate Director for Research bagi LPEM.

Sejak 2005, Chatib telah bertugas sebagai anggota Advisory Team to the Indonesian National Team on International Trade Negotiation. Chatib juga ditunjuk sebagai konsultan di berbagai lembaga internasional seperti World Bank, USAID, AUSAID, OECD, dan UNCTAD, Asian Development Bank serta menjadi anggota Asia and Pacific Regional Advisory Group dari International Monetary Fund (IMF).

Pada 2010-2011, Chatib juga menjadi anggota High Level Trade Expert Group yang dipimpin oleh Jagdish Bhagwati dan Peter Sutherland.

Selain itu, Chatib Basri menjadi anggota dewan komisaris di beberapa perusahaan publik. Antara lain PT Astra International Tbk, PT Indika Energy Tbk, serta Axiata Group Bhd (Malaysia). Dia juga aktif menulis di berbagai media, serta beberapa jurnal internasional.

Pada 13 Juni 2012, ia ditunjuk oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebagai kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, menggantikan Gita Wirjawan yang telah merangkap jabatan tersebut sejak 19 Oktober 2011 dan dilantik pada 14 Juni 2012. Selain menjadi Kepala BKPM, ia juga mengajar di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

KSAD pengganti Jenderal Pramono

Selain mengangkat menkeu baru, di hari yang sama, Presiden SBY juga mengumumkan pengangkatan Letnan Jenderal Moeldoko menjadi Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) yang baru, menggantikan Jenderal Pramono Edhie Wibowo yang sudah masuk masa pensiun. Letjen Moeldoko saat ini menjabat Wakil KSAD.

"Saya akan mengangkat Moeldoko untuk menjadi KSAD. Pelantikan akan saya lakukan Rabu 22 Mei mendatang," kata Presiden SBY.

Nama Letjen Moeldoko sebelumnya memang sudah santer bakal menjabat KSAD. Selain Moeldoko, ada nama Pengkostrad Letjen TNI M. Munir, Komandan Kodiklat TNI AD Letjen TNI Gatot Nurmantyo, dan Sekretaris Menkopolhukam Letjen TNI Sulistyo.

Moeldoko merupakan lulusan Akademi Militer (Akmil) tahun 1981. Mantan Panglima Divisi Infanteri (Pangdivif) I Kostrad dan Kepala Staf Kodam (Kasdam) Jaya ini juga lulusan terbaik di angkatannya dengan predikat Adhi Makayasa.

Selain intensif menimba ilmu kemiliteran, Moeldoko tetap mencari ilmu pengetahuan dan penelitian melalui lingkungan perguruan tinggi hingga meraih gelar Doktor (S-3).

Jenderal Pramono Edhie yang mendampingi Letjen Moeldoko bertemu Presiden SBY di Istana Presiden menuturkan, ada tujuh instruksi yang harus dilaksanakan oleh KSAD baru. [Baca selengkapnya

"Itulah tujuh poin yang disampaikan presiden kepada saya dan Letjen Moeldoko. Saya hari ini merasa plong, karena setiap hari bertemu wartawan selalu antara menjauh dan mendekat, tidak jelas tentang siapa pengganti saya," kata Pramono.

Evaluasi anggota

Letjen Moeldoko siap mengemban tugas baru sebagai KSAD. Dia akan mempertahankan program-program TNI AD yang ada saat ini. Utamanya, meningkatkan profesionalisme TNI dalam menjalankan tugasnya

"Saya akan meningkatkan program-program KSAD yang saat ini telah berjalan, agar terjadi kesinambungan yang tidak pernah putus, sehingga visi Angkatan Darat ke depan bisa kita wujudkan," ujar Moeldoko di Istana Negara.

Menanggapi banyaknya aksi kekerasan yang dilakukan oknum anggota TNI diluar tugas dan fungsi utamanya, Moeldoko berjanji akan terus melakukan evaluasi internal mengenai hal tersebut.

"Segera akan saya lihat kembali apakah ada proses pendidikan yang kurang baik atau kurang benar, ini perlu penelitian. Akan kami evaluasi pembenahan ke depan," ujar Moeldoko.

Dia pun memastikan anggota TNI yang terlibat kriminal akan diproses menurut hukum yang berlaku.

Selain itu, Moeldoko akan mengedepankan sikap keterbukaan terhadap seluruh jajarannya dan juga publik. "Tidak ada lagi istilahnya ini orangnya Moeldoko atau siapa, harus terbuka semuanya. Tidak ada lagi yang main-main," kata dia. (eh)


Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya