Komnas Anak: 2013, Ada 13 Kasus Mucikari Cilik

ABG kepergok jadi mucikari
Sumber :
  • VIVAnews/Martudji

VIVAnews - Pengakuan siswi SMP itu sungguh menggegerkan. Pelajar berinisial NA (15) itu, menyatakan--astagfirullah--telah menjual teman sekolahnya sendiri kepada pria hidung belang. Lebih astagfirullah lagi, salah satu remaja putri yang pernah dia jajakan tak lain adalah kakak kandungnya sendiri, NR, seorang siswi SMK di Surabaya.

"Salah satu korban adalah kakak kandungnya sendiri," kata Kapolrestabes Surabaya, Komisaris Besar Pol. Setija Junianta, kepada wartawan, Kamis lalu.

Setija mengatakan NA sudah berpengalaman jadi mucikari. Menurut pengakuannya, dia sudah enam bulan beroperasi. "Karena adiknya ini lebih berpengalaman, maka dia bisa merayu kakak kandungnya untuk mau melayani pemesan," ujar Setija.

Kemenhub Pastikan Mudik 2024 Lancar, Intip Daerah Tujuan Terbanyak hingga Angkutan Terfavorit

Selama enam bulan, mucikari cilik ini mengaku sudah melacurkan tujuh remaja putri. Tarifnya berkisar antara Rp500 ribu hingga Rp1,5 juta per orang, sekali main. Dari harga itu, NA memperoleh bagian separuhnya.

Dalam menjalani bisnis haram ini, NA mengaku bekerja sendirian, tanpa bantuan siapapun. Sebelumnya, rupanya dia sendiri pernah menjadi korban perdagangan anak.

"Makanya dia (NA) paham dunia ini. Untuk itu kita terus menelusuri siapa yang menjual dia sebelumnya," ujar Setija.

5 Minuman Alami Bantu Atasi Radang Tenggorokan Selama Puasa

Kelihaian NA tak diragukan lagi. "Dia tak kalah dengan Keyko, yang menjalankan bisnis prostitusinya via jejaring sosial," beber Kasubnit Kejahatan Umum Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Surabaya, Iptu Teguh Setiawan.

Keyko (34) adalah 'Ratu Germo' Surabaya yang telah ditangkap aparat. Mengelola sekitar 30 pelacur kelas tinggi, wanita bernama asli Yunita itu baru divonis bersalah dan kini mendekam di balik jeruji penjara. Baca beritanya

NA sendiri tertangkap tangan saat menjual tiga ABG perempuan di Hotel Fortuna di Jalan Darmokali Surabaya, pada Sabtu malam, 8 Juni 2013. Dia langsung diangkut ke Markas Polrestabes Surabaya, bersama ketiga remaja putri itu, yaitu DA, BL dan NR. Polisi juga menangkap pria yang diduga sebagai pelanggan NA.

NA langsung ditetapkan sebagai tersangka bersama seorang temannya, sedangkan sisanya dikenakan wajib lapor.

Polrestabes Surabaya terus mendalami kasus menghebohkan ini. Berbekal hasil pemeriksaan terhadap tersangka dan sejumlah saksi, polisi menelusuri kemungkinan adanya keterlibatan pihak-pihak lain.

Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak, Arits Merdeka Sirait, tak percaya NA beraksi sendiri. Dia menduga ada ada orang dewasa di balik aksi NA menjajakan ABG kepada pria hidung belang. Meski begitu Arist menyerahkan sepenuhnya kepada polisi untuk menginvestigasi soal ini.

Arist bahkan mengungkapkan saat ini berkembang modus munculnya mucikari-mucikari di bawah umur. Ini didorong adanya anggapan bahwa jika pelakunya anak-anak, maka mereka tak bakal tersentuh hukum. "Itu bentuk siasat untuk menghindari jeratan hukum," katanya.

Dalam catatan Komnas Perlindungan Anak, selama tahun 2013 ternyata sudah ada 17 kasus anak-anak yang kedapatan menjadi germo. "Sebelum di Surabaya, juga pernah terjadi di Banyumas. Seorang remaja berumur 15 tahun juga menjual anak-anak berusia antara 13-15 tahun," katanya.

Arist melihat fenomena tragis ini muncul akibat pengaruh gaya hidup mewah. Tergiur barang-barang mahal, mereka pun menempuh jalan pintas. Selain itu, kemiskinan dan rumah tangga yang berantakan, ikut jadi faktor. (kd)

Menginspirasi Generasi Baru, Fashion Crafty Jakarta Hadirkan Kolaborasi Fashion Photos Project 5
Ilustrasi perkelahian dan pengeroyokan.

4 Pria Terkapar Babak Belur di Depan Polres Jakpus, 14 Anggota TNI Diperiksa

Para anggota TNI itu diduga tak terima Prada Lukman dikeroyok sejumlah preman di Pasar Cikini, Rabu, 27 Maret 2024. Prada bela ayah rekannya yang dipalak kawanan preman

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024