Hindari Bentrok, Pesilat SHT Dievakuasi Keluar Keraton

Keraton Surakarta Hadiningrat, Solo.
Sumber :
  • Fajar Sodiq/ VIVAnews, Solo
VIVAnews
Ekonomi Global Semakin Seram, Erick Thohir Ungkap Sudah Mulai Terjadi Perang Tarif
-
PLN Indonesia Power Sabet Penghargaan dari World Safety Organization
Ratusan pesilat dari persaudaraan Setia Hati Terate (SHT) yang ikut berjaga di lingkungan Keraton Surakarta, malam ini, Senin 26 Agustus 2013, telah dievakuasi untuk dipulangkan ke daerah asalnya.
Kabupaten Bekasi Sabet Juara Umum MTQ ke-38 Jabar, Pj Bupati: Kita Juara Lahir dan Batin

Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya bentrokan dengan warga sekitar keraton. Pantauan VIVAnews
, setelah dievakuasi dari Keraton Surakarta, ratusan pesilat itu selanjutnya dikumpulkan di siti hinggil keraton.


Dengan penjagaan ketat dari aparat polisi dan TNI, mereka diminta pulang. Mereka kembali ke rumah masing-masing dengan menaiki kendaraan sendiri maupun dengan diangkut truk dari kepolisian.


Dandim 0735 Surakarta, Letkol Inf Sumirating Baskoro, mengatakan bahwa pihak TNI bersama dengan kepolisian mengawal pemulangan para anggota SHT. Pengawalan ini dilakukan untuk menghindari bentrokan kembali dengan warga.


"Nanti takutnya ada
ledek-ledekan
dengan warga. Para anggota SHT itu berasal dari Yogyakarta, Sragen dan daerah lainnya," ujar dia.


Kata Sumirating, berdasarkan hasil pertemuan dengan sejumlah pihak, setelah para anggota SHT ditarik keluar dari keraton, selanjutnya warga sekitar keraton juga akan pulang ke rumahnya masing-masing.


"Hasil perjanjian tadi. Selain itu untuk menjaga keamanan di sini, personel TNI akan tidur di sini," ucapnya.


Untuk menjaga keamanan di keraton, pihaknya mengerahkan petugas sebanyak dua peleton. Prajurit TNI itu akan bertigas mendukung pengamanan yang dilakukan oleh petugas kepolisian.


"Penjagaan ini intinya dilakukan untuk menyekat supaya tidak ada lagi pergesekan kedua belah pihak," kata Sumirating.


Tadi siang, Lembaga Dewan Adat Keraton Surakarta membubarkan paksa acara halal bihalal yang rencananya dibarengi dengan penobatan KGPH PA Tedjowulan sebagai Maha Menteri.


Penobatan Maha Menteri ini sedianya dipimpin Raja Keraton Kasunanan Surakarta, Paku Buwono (XIII) Hangabehi di Sasono Narendro yang juga kediaman raja di dalam komplek keraton. Tempat kediaman raja itu pun ikut dikuasai oleh pihak Dewan Adat.


Saat pengusiran itu berlangsung, pihak raja dan permaisurinya masih berada di dalam Sasono Narendra. Lembaga Dewan Adat Keraton, GRAy Koes Murtiyah, memastikan bahwa raja masih berada di dalam kediamannya. Setelah suasana kondusif dan steril, pihaknya akan menemui sang raja.


Keributan masih berlangsung hingga malam. Sekitar pukul 19.45 WIB, warga Baluwarti mendobrak pintu Sasono Putro. Pintu gerbang dijebol dengan menabrakkan sebuah mobil Hardtop warna putih. Setelah gerbang jebol, warga merangsek masuk. Ratusan warga masuk ke dalam keraton yang diduduki Lembaga Adat.


Warga mendobrak pintu tersebut agar bisa masuk ke dalam keraton dan mengetahui kondisi keluarga Sinuhun Pakubuwono XIII Hangabehi. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya