Sumber :
- VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVAnews
– Partai Golkar optimistis dengan masa depan Banten, dengan atau tanpa Ratu Atut Chosiyah. Meski demikian, Golkar sempat kaget ketika pertama kali mendengar Komisi Pemberantasan Korupsi mencegah Gubernur Banten itu ke luar negeri. Atut adalah salah satu kader partai beringin itu. Golkar pula yang mengusungnya dalam Pilkada Banten.
“Ada efek signifikan ketika Ratu Atut dicegah oleh KPK. Apalagi adik Ratu Atut menjadi tersangka,” kata Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar Agus Gumiwang Kartasasmita, Jumat 11 Oktober 2013. Adik Atut, Tubagus Chaeri Wardhana alias Wawan, disangka KPK menyuap Ketua Mahkamah Konstitusi nonaktif Akil Mochtar sebesar Rp1 miliar atas kasus penanganan sengketa Pilkada Lebak, Banten.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
“Ada efek signifikan ketika Ratu Atut dicegah oleh KPK. Apalagi adik Ratu Atut menjadi tersangka,” kata Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar Agus Gumiwang Kartasasmita, Jumat 11 Oktober 2013. Adik Atut, Tubagus Chaeri Wardhana alias Wawan, disangka KPK menyuap Ketua Mahkamah Konstitusi nonaktif Akil Mochtar sebesar Rp1 miliar atas kasus penanganan sengketa Pilkada Lebak, Banten.
Namun jika hal paling buruk terjadi pada Atut saat ini, Golkar sudah siap. “Infrastruktur Golkar di Banten sudah sangat kuat, sehingga tanpa Atut pun Partai Golkar akan menang di Banten,” kata Agus yang juga mantan Koordinator Wilayah Jawa I Partai Golkar. Kokohnya Golkar itu pula, ujar Agus, yang membuat rakyat Banten kembali memilih Atut meskipun Atut membentuk dinasti politik di provinsi itu.
Dengan kata lain, Atut menang karena Golkar, sebab Golkar lah yang dipilih rakyat Banten. “Jadi tanpa Atut, Golkar Banten tetap kuat. Pencegahan Atut memang ada efeknya, tapi tidak sampai tsunami. Hanya goyang-goyang saja,” kata Agus.
Lagipula, kata putra Ginandjar Kartasasmita itu, Golkar masih punya kepala daerah lain di Banten di luar Atut. “Misalnya Walikota Cilegon Tb. Iman Aryadi,” kata Agus tertawa.
Mengenai dinasti politik Atut yang kini jadi sorotan, Agus mengatakan dia tak setuju tapi juga tak ingin menghilangkan hak politik seseorang untuk dipilih. “Ada cara-caranya untuk meminimalisir, misalnya yang terpilih harus punya kapabilitas dan kompetensi,” kata dia. (eh)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Namun jika hal paling buruk terjadi pada Atut saat ini, Golkar sudah siap. “Infrastruktur Golkar di Banten sudah sangat kuat, sehingga tanpa Atut pun Partai Golkar akan menang di Banten,” kata Agus yang juga mantan Koordinator Wilayah Jawa I Partai Golkar. Kokohnya Golkar itu pula, ujar Agus, yang membuat rakyat Banten kembali memilih Atut meskipun Atut membentuk dinasti politik di provinsi itu.
