Tragis, Belasan Wanita Jakarta Jadi Korban Perkosaan dan Pembunuhan

Ilustrasi.
Sumber :
VIVAnews -
Kapten Timnas Indonesia U-23 Sambut Baik Kembalinya Nathan Tjoe-A-On
Data mengejutkan dikeluarkan Indonesia Police Watch. Dalam tiga bulan pertama di tahun ini, ada 17 wanita di wilayah hukum Polda Metro Jaya yang menjadi korban pembunuhan. Tragisnya, mereka juga menjadi korban kekerasan seksual sebelum ajal menjemput.

Ternyata Ada Deretan negara Sekutu Iran yang Bentuknya Bukan Negara

Januari 2014 tercatat lima wanita dibunuh, Februari ada dua orang, dan Maret korbannya meningkat menjadi 10 orang. Dari jumlah itu, sembilan kasus belum terungkap. Empat korban tidak bisa dikenali karena tanpa identitas.
Terpopuler: 5 Kota Berbiaya Hidup Termahal di Indonesia, hingga Profil Mooryati Soedibyo


Yang memilukan lagi, sebagian besar jasad korban dibuang begitu saja di jalan. "Ada 11 wanita yang mayatnya dibuang ke jalan oleh pelaku kejahatan," kata Ketua Presidium IPW, Neta S Pane, Senin, 31 Maret 2014.

Perempuan yang dibunuh itu rata-rata berusia muda. Ada 12 wanita umur 14 sampai 25 tahun yang nyawanya diambil paksa. Sementara wanita usia 30 hingga 51 tahun ada lima orang.

Mereka tewas bukan di tangan pembunuh bayaran maupun pelaku kejahatan. Kebanyakan korban dihabisi  orang-orang terdekatnya. Tidak ada yang menyangka, suami, pacar, mantan kekasih, kenalan, tetangga, keponakan, dan anak buah, menjadi orang yang paling bertanggung jawab atas kematian mereka.

Ada berbagai motif yang melatari pembunuhan. Mulai dari masalah ekonomi hingga cemburu buta. Tapi umumnya disebabkan soal sepele seperti cintanya diputus dan menolak diajak kencan.

Aktivis perempuan, Wulan Danoekoesoemo, mengakui banyak  pelaku kekerasan seksual bukanlah orang asing bagi korbannya. Pelaku umumnya mengincar korban yang ada di dekatnya. Itu terjadi karena adanya kemudahan akses.

"Kepercayaan korban terhadap pelaku tumbuh karena kedekatan keluarga, relasi interpersonal, hubungan kerja dan sebagainya," kata Wulan yang juga pendiri Lentera Indonesia, kelompok pendukung korban pemerkosaan yang bertahan.

Dia menyayangkan banyak perempuan dibunuh di Jakarta, wilayah hukum Polda Metro Jaya, daerah di mana seharusnya keamanan perempuan lebih terjamin. Sumberdaya keamanan mestinya paling lengkap di Ibu Kota.

Dalam beberapa kasus yang didampingiya, Wulan sering melihat polisi masih sering terbalik menempatkan posisi antara korban dan pelaku.

Anehnya, korban harus membuktikan bahwa tindak kekerasan seksual memang benar-benar terjadi, sedangkan pelaku tidak perlu membuktikan apapun untuk menunjukkan dia tidak bersalah. Ini kemudian berimbas pada penyelesaian kasus, penyusunan Berita Acara Pemeriksaan dan berbagai proses lainnya.

Wulan mengatakan, dari situ bisa dipahami bahwa penegak hukum memerlukan objektivisme untuk menyelesaikan kasus kriminal yang terjadi. Tidak jarang korban harus berkali-kali memaparkan ulang kejadian traumatis yang dialaminya.


"Alangkah lebih baiknya jika aparat penegak hukum dapat menunjukkan empati kepada para korban kekerasan seksual," kata Wulan.


Kasus-kasus itu memberi pelajaran kepada wanita untuk selalu menjaga keselamatannya. Namun, dia mengingatkan bahwa itu bukan hanya menjadi beban dan tanggung jawab wanita saja.


Dia menyarankan pemerintah segera merevisi Undang-undang yang mengatur pasal terkait. Sebab, selama ini angka kekerasan seksual meningkat tajam karena hukuman untuk pelaku masih dianggap ringan.


Wulan meminta siapapun yang melihat bentuk kekerasan seksual di sekelilingnya untuk segera melaporkan. "Jangan diam saja, kalau kita diam, berarti sama saja membiarkan pelaku mencari korban berikutnya," kata Wulan.


Psikolog Forensik dari Universitas Bina Nusantara, Reza Indragiri Amriel mengatakan kasus pembunuhan yang disertai kekerasan seksual pada wanita terjadi karena beberapa faktor.


Pertama,
pelaku melakukan tindakan keji itu atas motif kekuasaan disertai orientasi seks.
Kedua,
jika korban melakukan perlawanan ketika dilecehkan secara seksual, akses untuk melakukan pembunuhan pun semakin terbuka.
Ketiga,
kasus seperti itu bisa jadi pengekspresian sakit hati dan amarah pelaku.


Faktor yang tiak kalah penting juga ditinjau dari sisi aparat keamanan. Sesungguhnya, kata Reza, anak-anak dan wanita memang paling potensial menjadi korban tindak kejahatan.


Namun, sebagai target tindak kejahatan, jumlah wanita dan anak-anak sangat banyak dan tidak sebanding dengan jumlah aparat penegak hukum. Karena itu, masalah ini tidak hanya menjadi beban dan tanggung jawab polisi, tapi juga masyarakat.


Masih diselidiki


Polda Metro Jaya memastikan akan menyelidiki pembunuhan yang belum terungkap. Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto, mengatakan kasus-kasus yang belum terungkap kini tengah ditangani penyidik.


Sementara untuk meningkatkan pengamanan, Polda menghidupkan kembali peran Babinkamtibmas. Mereka akan mengunjungi rumah-rumah penduduk. Anggota Babinkamtibmas ini memberikan pengarahan, penyuluhan kemudian melakukan deteksi dini terhadap ancaman keamanan. Selain juga meminta masyarakat berperan aktif turut mengamankan lingkungannya.


Dari data IPW, di antara wilayah lain di bawah kewenangan Polda Metro Jaya, Bekasi merupakan daerah paling rawan kriminal. Di sana ada enam wanita dibunuh. Paling banyak dibanding Tangerang, Depok dan Jakarta.


Rikwanto mengakui wilayah perbatasan ibu Kota memang rawan kriminalitas. Kata dia, polisi kesulitan mengatasi masalah ini karena jumlah personelnya kurang. Apalagi banyak titik blank spot yang telah dipelajari pelaku kejahatan. Mereka juga sudah paham ke mana harus melarikan diri.


Berikut data 17 perempuan korban pembunuhan di Jadetabek.

 

1. 26 Maret 2014

Ratu Heriyani (40), Pegawai Negeri Sipil Kecamatan Parung Panjang, Bogor, Jawa Baratdi ditemukan tewas di dalam mobilnya Dahaitsu Terios di Jalan Raya Serang, KM 25 Balaraja, Tangerang, pukul 04.00 WIB.

 

Seorang pria sempat terekam CCTV keluar dari mobil milik PNS Kabupaten Bogor itu. Ada luka memar di mulut, jari kiri dan terdapat bintik-bintik di paru-parunya. Diduga ia mati lemas karena dibekap keponakannya yakni Heri (26) dan Nawawi (32) di sebuah tempat, kemudian dibuang di Balaraja, Tangerang. Motifnya, pelaku tidak diberi uang oleh korban.

 

2. 25 Maret 2014

Wanita tanpa identitas diperkirakan berusia 35 tahun ditemukan jadi mayat di semak belukar, Desa Kiara Payung, RT 01 RW 02 Kecamatan Pakuhaji, Tangerang, Banten. Mayat itu tergumpal dalam kain sarung biru yang terikat dan tertutup dedaunan serta rerumputan di dekat pohon pisang. Baunya menyengat. Korban mengenakan kaus berwarna hitam merah dan menggunakan celana pendek.

 

3. 25 Maret 2014

Zainah (32), pemilik warung nasi khas Sunda ditemukan tewas di Jalan Kapuk Pulo RT 13 RW 10 Kelurahan Kapuk, Jakarta Barat. Janda beranak satu itu luka di tangan kanan dan kepala memar akibat pukulan. Tubuhnya terbujur kaku dalam keadaan ditutupi kasur dan darah berceceran di sekitarnya. Pelakunya Ralim alias Kuncung (46), satpam yang tempat kerjanya di sebelah warung korban. Awalnya, pelaku mencuri uang korban Rp800 ribu. Karena ketahuan korban langsung dibantai.

 

4. 16 Maret 2014

Kim Jueng Sim (51), perempuan asal Korea Selatan dibunuh sopirnya, Albeno Sion Parulian Sarumpaet (31) di rumahnya, Perumahan Kemang Pratama 2, Bekasi. Usai dihabisi, kepala Kim digorok hingga terpisah dari tubuhnya. Pelaku membuang mayatnya di dua lokasi berbeda. Tubuhnya dilempar di Desa Mekarsari, Cianjur, Jawa Barat dan kepalanya ditemukan di Cileungsi, Bogor. Pembunuhan terjadi karena pelaku kesal bukannya diupah malah dimarahi korban usai memperbaiki peralatan elektroniknya.

 

5. 16 Maret 2014

Siswi SMK, Anita Ambarwati (16) ditemukan tewas membusuk dengan leher terjerat jilbabnya di sebuah kebun di Kampung Duren, Cilodong, Sukmajaya, Depok. Sehari sebelumnya ia pamit hendak bertemu temannya Pepen, dengan menggunakan motor. Polisi berhasil menangkap dua pelaku, yakni Sarifudin (34) dan Farilham Jayadi alias Pepen (36), warga Kampung Pondok Rajeg, Depok. Pelaku mengatakan pembunuhan dan pemerkosaan itu dilakukan untuk memperdalam ilmu kebal yang mereka pelajari.

 

6. 12 Maret 2014

Mia Nuraini (16) tewas setelah dikeroyok delapan anak baru gede (ABG) ketika sedang bersama pacar dan satu temannya di Terogong, Cilandak, Jakarta Selatan. Salah satu yang mengeroyoknya adalah A, mantan pacar Mia yang menghajar kepala korban dengan gir sepeda motor.

 

Enam dari delapan pelaku yakni, Albi Haqi (21), NP (16), Indra Rifai (30), Chilwab Yulkiansyah (19), Putri Astrini (20), Yeti Heriyani (19) berhasil ditangkap. Dua lagi, A dan AR masih terus diburu polisi. Keduanya berperan penting dalam pembunuhan Mia.

 

7. 12 Maret 2014

Sesosok mayat wanita muda bertato "Shelly" ditemukan membusuk di kamar kos-kosan di Jalan Pos Utara, Sawah Besar, Jakarta Pusat. Diduga korban dibunuh pasangannya yang mendadak menghilang. Sebab ada jeratan tali yang masih melilit leher korban. Semula, sejak 7 Maret 2013, korban kos berdua dengan teman lelakinya.

 

8. 11 Maret 2014

Siswi SMP, Johanna Febri N (14), ditemukan menjadi mayat dengan mengenakan kaus merah di semak-semak kawasan Pamulang, Tangerang Selatan. Ada dua luka di jenazah warga Perum Griya Indah RT 05 RW 15, Gunung Sindur, Bogor itu, yakni di bagian perut dan rusuk kanan. Ia pamit dari rumah pada 9 Maret dengan menggunakan sepeda motor. Namun, beberapa hari kemudian orangtuanya terkejut saat menemukan motor Johanna penuh bercak darah.

 

9. 5 Maret 2014

Mayat Ade Sara Angelina Suroto (19), dibuang mantan pacarnya Hafitd (19), di Tol JORR KM 41, Bintara, Bekasi, sekitar pukul 04.00 WIB. Mahasiswi ini dibantai Hafitd bersama pacarnya Assyifa (18) karena sakit hati dan cemburu. Keduanya, menghabisi Ade dalam perjalanan dari Jakarta Selatan menuju Jakarta Timur di mobil KIA Visto B-8328-JO. Korban dipukuli, disetrum, dicekik, dan mulutnya disumpal dengan koran serta tisu hingga tewas.

 

10. 3 Maret 2014

Desi Eka Sari (19) siswi SMK asal Pemalang, Jawa Tengah ditemukan tewas penuh luka di dalam lubang di Kompleks Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta Utara. Korban dibantai teman Facebook-nya, Irwan Alexandira alias Aldo (23), yang baru dikenalnya sebulan. Sebelumya korban datang dari Pemalang dan dijemput korban di Kota Tua. Kemudian jalan-jalan ke PIK. Di tempat ini, pelaku memperkosa korban dan menghabisi nyawanya.

 

11. 23 Februari 2014

Sesosok mayat perempuan ditemukan di Desa Cibatu, Cikarang Selatan, Bekasi. Polisi menduganya sebagai korban pembunuhan. Sebab ada luka lebam di kepala bagian belakang, kepala samping kiri kanan lebam, dan lidahnya menjulur menggigit. Korban tanpa identitas itu hanya memakai tanktop oranye, celana dalam hitam, dan bra hitam. Diperkirakan berusia 25 tahun dan tinggi 153 sentimeter.

 

12. 3 Februari 2014

Adika Putri (31), pengusaha katering tewas saat melawan perampok di rumahnya Jalan Tanah Tinggi 1 Gang V Nomor 185 RT 11/6 Kelurahan Tanah Tinggi, Johar Baru, Jakarta Pusat. Korban tewas dengan luka tikam di leher. Tidak ada harta benda korban yang diambil. Polisi menduga pelakunya adalah karyawan korban.

 

13. 27 Januari 2014

Ny Ai Cucun (23), dibacok sebanyak 10 kali oleh suaminya, Epi Suhendar (29), hingga luka parah. Penganiayaan ini dilakukan usai Epi membunuh anak kandungnya yang masih berusia tiga tahun, Ihsan Fazle Mawla, di rumahnya di Perum BCL, Jalan Arjuna X Blok 35 No 17, Cikarang Utara, Bekasi.


Ihsan ditusuk sebanyak 18 kali tepat di ulang tahunnya ketiga. Tak puas membantai adik iparnya, Epi memburu adik iparnya Cecep. Untungnya Cecep berhasil kabur. Diduga Epi stres menghadapi tekanan ekonomi. Saat ditangkap polisi Epi berusaha bunuh diri tapi gagal.

 

14. 27 Januari 2014

Feby Lorita (32) ditemukan tewas dalam bagasi mobil Nissan March F 1356 KA di Tempat Pemakaman Umum Pondok Kelapa, Jakarta Timur. Janda beranak satu itu dibunuh oleh Asido April Perlindungan Simangunsong alias Edo (24) di Depok karena cintanya ditolak. Edo ditangkap di kampungnya di Sumatera Utara. Sebelumnya, polisi menangkap Danial Simangunsong, kakak Edo, yang membantu membuang mayat Feby. Feby tewas akibat leher kanannya digorok senjata tajam.

 

15. 25 Januari 2014

Seorang ibu rumah tangga yang tengah hamil tujuh bulan, Desi Hayatun Nupus (20), meregang nyawa di tangan suaminya sendiri, Erik (30), di Kampung Rawabebek RT 10/11 Kotabaru, Bekasi. Usai membunuh istrinya, Erik juga menusuk ibu mertuanya, Fatoyah (45) yang saat itu melerai keduanya ketika cekcok mulut.

 

Setelah itu ia melarikan diri dengan mobil Daihatsu Sirion bersama dua temannya. Motifnya diduga cemburu karena istrinya yang kerja di kafe itu tidak mau diajak pulang ke apartemen mereka.

 

16. 17 Januari 2014

Seorang wanita yang diduga berusia 25 tahun, berkulit putih dengan wajah lonjong, dan tinggi 150 cm ditemukan tewas di tepi jalan Tol Jatibening, di wilayah Perumahan Taman Persada Golf, Jatibening, Bekasi.

 

Ada tiga luka bekas bacokan pada mayat tanpa busana ini, yakni di bagian leher ke kepala, perut, dan paha sebelah kanan. Sementara rambutnya dicukur tak beraturan. Sampai saat ini identitas korban belum diketahui.

 

17. 8 Januari 2014

Siti Rohani (25), buruh pabrik garmen ditemukan tewas di kontrakannya di  RT 001/01, Cilodong, Depok. Polisi menduga korban dibunuh pacar gelapnya. Pacar kedua Siti diduga cemburu, apalagi saat mengetahui ia sudah hamil. Pelaku diperkirakan sudah merencanakan pembunuhan ini, sehingga saat datang ke rumah pelaku sudah membawa pisau. (umi)


Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya