Ini Jurus Capres-Cawapres Hadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN

Suasana KTT ASEAN di Brunei Darussalam
Sumber :
  • REUTERS/Bazuki Muhammad

VIVAnews - Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) tinggal tahun depan. Integrasi pasar Asia Tenggara akan membuka peluang besar, atau bahkan ancaman bagi negara-negara di kawasan ini. Pasangan calon presiden dan presiden Indonesia mendatang sudah punya jurus-jurus untuk mengambil kesempatan ini.

Menyasar pasar ASEAN, bahkan masuk dalam salah satu visi dan misi bakal calon presiden dan wakilnya. Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa contohnya, memberikan porsi khusus bagi Masyarakat Ekonomi ASEAN dalam salah satu butir visi perbaikan ekonominya.

Visi Prabowo-Hatta adalah memperbaiki daya saing dunia usaha dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN dan persaingan global. Ini penting, karena menurut Hatta Rajasa, dari segi ekonomi Indonesia masih mengalami banyak kesenjangan.

"Pada tahun 2015 mendatang, kita menjadi masyarakat ekonomi ASEAN. Namun, dari segi ekonomi kita banyak mengalami kesenjangan," ujar Hatta, saat memberikan ceramah di Masjid Al-Azhar, Selasa 27 Mei 2014.

Untuk mengatasi hal ini, Prabowo-Hatta menghadirkan beberapa visinya. Di antaranya adalah pemangkasan rantai birokrasi dan perizinan yang berlebihan di tingkat pusat dan daerah, meningkatkan keharmonisan hubungan industrial dengan jalan memperbaiki koordinasi dan komunikasi antara pekerja, dunia usaha dan pemerintah, dan menggalakkan penegakan hukum terhadap pelanggaran hak kekayaan intelektual guna melindungi industri kreatif nasional.

Selain itu, pasangan ini juga bertekad menjadikan Indonesia sebagai pusat pengembangan perbankan atau keuangan syariah dan industri kreatif muslimah dunia.

Masyarakat Ekonomi ASEAN berarti adanya integrasi pasar dan basis produksi tunggal, menciptakan kompetisi yang terbuka antara pelaku usaha di kawasan. Nantinya, tidak akan ada lagi tarif bagi perputaran barang antar negara ASEAN. Selain itu, peredaran barang akan dibebaskan di kawasan.

Fakta-fakta Anggota TNI Tersambar Petir di Depan Mabes Cilangkap, 1 Meninggal Dunia

Sedangkan pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla tidak secara khusus menyinggung soal Masyarakat Ekonomi ASEAN dalam visi dan misinya. Namun, pasangan ini berkomitmen mengimplementasikan azas resiprokal perbankan Indonesia bagi negara-negara yang memiliki bank di Indonesia.

Hal ini, demi melebarkan sayap perbankan tanah air ke ASEAN. "Dukungan kepada perbankan nasional untuk mengembangkan sayapnya ke luar negeri, terutama ASEAN," tulis dalam visi dan misi Jokowi-JK.

Area kerja sama MEA nantinya akan meliputi peningkatan dan pembangunan kapasitas sumber daya manusia, pengakuan kualifikasi profesi, konsultasi lebih dekat soal makro ekonomi dan kebijakan keuangan, meningkatkan konektivitas komunikasi dan infrastruktur, meningkatkan transaksi melalui e-ASEAN, integrasi industri di seluruh kawasan Asia Tenggara untuk mempromosikan sumber daya, dan masih banyak lagi.

Pembebasan tarif perdagangan sendiri sudah diberlakukan oleh beberapa negara ASEAN. Contohnya Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand yang menghapuskan bea impor untuk 99,65 persen perdagangan sejak 1 Januari 2010. Sementara itu, Kamboja, Laos, Myanmar, Vietnam telah mengurangi 98,86 persen tarif perdagangan mereka.

Golkar Terbuka Jika Jokowi-Gibran Mau Gabung: Amin, Kami Anggap Doa

Persiapan menghadapi MEA

Hatta Rajasa saat masih menjadi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Maret lalu, mengatakan Indonesia telah membentuk komite nasional persiapan MEA.

"Komite ini bekerja mengamati perkembangan-perkembangan, sosialisasi, bagaimana upaya meningkatkan daya saing, dan melibatkan seluruh pemangku kepentingan," ujar Hatta, usai menggelar rapat koordinasi dengan kementerian dan lembaga terkait persiapan MEA, di kantornya, Jakarta.

Viral Obrolan Lawas Billy Syahputra dengan Chandrika Chika, Ibunya Singgung Soal Narkoba

Hatta menegaskan, ada empat pilar utama yang harus diperhatikan dalam mempersiapkan diri menghadapi MEA. Pertama, integrasi pasar ASEAN. Kedua, negara yang berdaya saing. Ketiga, yaitu pembangunan yang berkelanjutan. Sedangkan keempat, persiapan ASEAN dalam berintegerasi dengan dunia.

"Kami tak bisa mengatakan tidak siap, karena itu sudah di depan mata kita. Dan, sudah berjalan komitmen-komitmen. Yang paling penting adalah kita terus meningkatkan daya saing kita," kata Hatta.

Chairul Tanjung yang kini menggantikan Hatta sebagai Menteri Koordinator Perekonomian pada Desember lalu, mengatakan bahwa posisi geo-ekonomi Indonesia sebagai bagian dari kawasan Asia Timur memberikan peluang dan tantangan pertumbuhan ekonomi.

Indonesia, kata CT, adalah komponen utama ekonomi ASEAN yang saat ini mengontrol lebih dari 40 persen perekonomian ASEAN, dan diproyeksikan berkontribusi lebih dari 50 persen ekonomi kawasan itu pada 2020.

"Dengan demikian, Indonesia memiliki peluang pertumbuhan ketika mampu masuk dalam rantai produksi Asia Timur. Di sisi lain, sebagai bagian dari ASEAN dan Asia Timur, Indonesia juga akan menghadapi persaingan di tingkat global dari perekonomian kawasan ini," ujar CT, dalam pidato saat mendapatkan gelar doktor kehormatan atau honoris causa dalam Ilmu Ekonomi Kewirausahaan dari Universitas Padjadjaran, Bandung, beberapa waktu lalu.

Menghadapi pasar bebas di ASEAN nanti, CT mengatakan, produksi domestik harus mampu memenuhi permintaan yang besar dalam dalam negeri. Jangan sampai Indonesia terus mengimpor dari luar negeri yang akhirnya akan menguntungkan negara lain dan merugikan produsen dalam negeri.

"Ketika produksi domestik tidak mampu memenuhi peningkatan permintaan yang berdaya beli, permintaan tersebut akan dipenuhi melalui impor yang pada ujungnya memperlebar defisit neraca transaksi berjalan," tambah CT.

MEA, menurut Wakil Menteri Perdagangan, Bayu Krisnamurthi, adalah peluang yang harus direbut, bukan ancaman. MEA menjadi ancaman, kata Bayu, jika pola pikir yang ada di masyarakat adalah takutnya barang asing untuk masuk.

"Ekspor Indonesia ke ASEAN itu besar. Mereka justru takut sama kita. Jadi, harus ubah mindset. Kalau hanya nyaman bersaing di negeri sendiri, ya jadi susah," kata Bayu.

Bayu pun menambahkan bahwa saat ini bea masuk barang-barang luar negeri, kecuali beras dan gula, berkisar pada 0 hingga di bawah 5 persen. Ini dapat membuat produk impor baik barang maupun jasa begitu bersaing dengan produk dalam negeri. "Yang baru itu di sektor jasa, terutama jasa profesi. Kami masih negosiasi soal standar profesi," ujar dia.

Sementara itu, Hatta Rajasa dalam ceramahnya di Masjid Al-Azhar, mengatakan bahwa untuk menghadapi tantangan ekonomi Indonesia harus memikirkan apa yang akan dikerjakan untuk perubahan dan perkembangan bangsa. Menurutnya, salah satu yang harus ditingkatkan adalah kualitas Sumber Daya Manusia.

"Kekayaan kita bukan terletak pada sumber daya alam saja, bila kita tidak memiliki sumber daya manusia yang bagus, kita gampang dibodohi," tutur Hatta. (asp)

Tangkapan layar anggota KPU RI Idham Holik saat rapat pleno rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara Pemilu 2024 tingkat nasional di Kantor KPU RI, Jakarta, Jumat, 15 Maret 2024.

Ganjar-Mahfud Ngaku Tak Dapat Undangan Penetapan Prabowo-Gibran, KPU Bilang Begini

KPU mengeklaim bahwa lembaganya sudah menjalin komunikasi secara pribadi kepada liaison officer atau naradamping pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud Md.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024