Jutaan Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Mudik Lebaran : Arus Motor di Karawang, Jabar. [Ilustrasi]
Sumber :
  • Vivanews/ Tri Saputro

VIVAnews - Ribuan kendaraan mulai bergerak ke luar Jakarta. Jutaan manusia pulang ke kampung halaman untuk merayakan Lebaran bersama keluarga di kampung halaman.

Data Kementerian Perhubungan, per pukul 14.00, Jumat 25 Juli 2014, sejak H-7 Lebaran ada sekitar 722.859 kendaraan mulai ke luar meninggalkan Ibu Kota.

Kendaraan yang keluar dari Jakarta melalui Pelabuhan Merak mencapai 85.430 unit. Terdiri dari 36.762 unit sepeda motor, 33.658 unit mobil pribadi dan 15.010 unit kendaraan lainnya.

Kendaraan ke luar Jakarta menuju timur Jawa, sebanyak 471.763 unit kendaraan. Yang melalui Ciasem total kendaraan mencapai 216.060 unit yang terdiri dari sepeda motor 119.270 unit, mobil pribadi 71.615 unit dan kendaraan lainnya 25.175 unit.

Sebanyak 87.037 kendaraan melalui Sadang yang terdiri dari 38.964 unit sepeda motor, 34.030 unit mobil pribadi dan kendaraan lainnya sebanyak 14.043 unit. Sementara kendaraan yang melalui jalur Cileunyi sebanyak 168.666 unit yang terdiri dari 70.842 unit sepeda motor, 68.325 unit mobil pribadi dan 29.499 unit kendaraan lainnya.

Sedangkan kendaraan yang mengarah ke Jawa bagian Barat sebanyak 165.666 unit. Kendaraan yang melalui Cicurug sebesar 62.147 unit yang terdiri dari 27.166 dengan sepeda motor, 17.588 unit mobil pribadi sedangkan kendaraan lainnya sebanyak 17.393 unit.

Kemudian kendaraan yang melalui Cisarua sebanyak 103.519 unit yang terdiri dari sepeda motor sebnyak 54.157 unit, mobil pribadi sebanyak 39.533 unit dan kendaraan lainnya sebanyak 9.829 unit.

Namun, berubah dari waktu ke waktu. Diperkirakan puncak mudik terjadi pada Jumat malam. "Jumlah kendaraan yang ke luar Jakarta bisa dua kali lipat," kata Ketua Harian Posko Angkutan Lebaran Terpadu, Hanggoro Budi Wiriawan di Kementerian Perhubungan, Jumat.

Khusus Jumat, sebanyak 141.518 kendaraan bergerak ke luar Jakarta. Terbanyak lewat JalurĀ  Pantura. Sedangkan yang lain lewat Sadang, Cisarua, dan Merak.

Kementerian Perhubungan melansir setidaknya sekitar 27,9 juta orang akan mudik pada Lebaran ini. "Ada kenaikan 7 persen dibanding tahun lalu," kata Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Perhubungan Elly Sinaga.

Tiga moda angkutan kereta api, pesawat udara, dan ASDP mengalami peningkatan yang paling signifikan. Ini berdasarkan hasil survei Kemenhub.

Kereta api diperkirakan akan mengalami lonjakan penumpang sebanyak 16 persen. Sedangkan pesawat udara dan laut diperkirakan naik 12 persen.

Total penumpang kereta api tahun ini diperkirakan 2,88 juta, pesawat udara 2,17 juta, dan kapal laut 2,46 juta. Sedangkan sepeda motor 6,75 juta.

Macet parah


Tiga hari menjelang Lebaran, situasi arus mudik di sejumlah ruas jalan Cikampek menuju Pantura maupun di jalur tengah Jawa Barat, terjadi kemacetan parah. Ribuan kendaraan yang masuk ke sejumlah jalan tersebut tidak bergerak.

Di jalur Cikampek menuju Pantura, Karawang, dan Pantura Subang, kemacetan terjadi mulai dari ruas jalan tol Jakarta - Cikampek, dan pintu keluar jalan tol tersebut.

Selain itu, kemacetan juga mengular di sepanjang jalur Cikopo menuju Cikampek. Titik lain yang mengalami kemacetan parah terjadi di wilayah Mutiara dan sepanjang jalur Jomin, serta di jalan Haji Juanda fly over Cikampek menuju Pantura.

Kemacetan di wilayah tersebut, terjadi seiring meningkatnya jumlah pemudik dari Jakarta menuju sejumlah daerah di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Volume kendaraan tak sebanding dengan luas jalan. Ditambah, aktivitas warga lokal di jalur mudik.

Sementara itu, selain di Jalur Cikampek, kemacetan juga terjadi di ruas jalur tengah Jawa Barat, via Sadang Purwakarta - Subang - Cikamurang - Cirebon.

Lalu lintas di wilayah ini macet parah sejak Jumat dinihari. Para pemudik telah terjebak macet di jalur tengah tersebut selama lebih dari enam jam.

Pantauan di lapangan, kemacetan parah terjadi di sejumlah titik, seperti di pintu keluar Tol Sadang dan Jalan Raya Bungur sari - Sadang, serta di sepanjang Jalan Veteran Purwakarta.

Sementara itu, kemacetan di sepanjang jalur Purwakarta - Subang terjadi mulai dari wilayah Sadang -Cimaung - Campaka - Cipeundeuy hingga wilayah Kali Jati Subang.

Kemacetan ini disebabkan dengan semakin tingginya kendaraan pemudik dari arah Jakarta yang masuk ruas jalan tersebut, selain itu juga disebabkan adanya pengalihan arus kendaraan dari wilayah Cikopo terhadap kendaraan yang semula menuju pantura.

Kondisi tersebut juga diperparah kondisi ruas jalur tengah Jawa Barat yang sangat sempit serta tidak pernah tersentuh pelebaran.

Adapun guna meminimalisir terjadinya kemacetan total, Polisi dari Resor Purwakarta Kini mulai mengurai kemacetan dengan mengalihkan kendaraan untuk berputar dan masuk dahulu ke sejumlah ruas jalan menuju Purwakarta Kota.

Selain itu polisi juga berencana mengoperasikan jalur alternatif via Wanayasa dan Jalan Cagak Subang kemudian menuju Cirebon dengan menggunakan jalur Sumedang.

Kemacetan parah juga terjadi di ruas jalan arteri Jakarta-Cikampek tepatnya di Karawang, Jawa Barat. Kemacetan hingga belasan kilometer itu terjadi di kedua arah baik di jalur Jakarta menuju Cikampek maupun di jalur sebaliknya.

Kemacetan di ruas jalan non tol tersebut terjadi mulai dari wilayah Klari hingga Cikampek. Kepadatan yang sebagian sepeda motor ini terjadi karena volume kendaraan yang meningkat tajam sejak Jumat pagi.

Pengalihan kendaraan pemudik yang diarahkan untuk keluar di pintu tol Karawang Timur juga menambah situasi lalu lintas jalan arteri menjadi semrawut. Rekayasa lalu lintas dilakukan untuk mengurai kemacetan kendaraan yang menuju pantura agar tidak macet total.

Puncak mudik angkutan umum

PT Angkasa Pura II memperkirakan pergerakan penumpang di Bandara Internasional Soekarno-Hatta terjadi pada puncak arus mudik Jumat 25 Juli 2014 atau H-3, hingga Minggu 27 Juli atau H-1 Lebaran. Sedikitnya 185.000 penumpang per hari berangkat dari bandara tersibuk di Indonesia itu pada puncak mudik ini.

Pada Jumat ini, pergerakan penumpang di Bandara Cengkareng, Tangerang, ini diprediksi 185.556 penumpang atau naik 10,44 persen dari H-3 tahun lalu. Kemudian, pada H-2 mencapai 189.172 penumpang (naik 13,71 persen), dan pada H-1 sedikitnya 185.443 penumpang (naik 14,63 persen).

Total pergerakan penumpang pada arus mudik dan arus balik di Bandara Internasional Soekarno-Hatta diperkirakan mencapai 2,84 juta penumpang atau meningkat 7,11 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Manajer Humas PT KAI Daop VI Yogyakarta Bambang Setiyo Prayitno memperkirakan, puncak arus mudik melalui moda kereta api akan terjadi pada Jumat - Minggu. "Ini perjalanan favorit pemudik," katanya.

Meski puncak, kata dia, tidak terjadi peningkatan penumpang yang signifikan. Ini karena jumlah penumpang disesuaikan dengan kursi. "Paling tingkat isiannya yang menjadi 90 - 100 persen," katanya.

Sementara itu puncak arus mudik di Pelabuhan Merak, Banten, diperkirakanĀ  terjadi Kamis malam ini, 24 Juli. Pantauan di lapangan, pada Kamis malam terjadi peningkatan kendaraan pemudik, khususnya kendaraan roda doa yang akan menyebrang menuju Sumatera.

Berdasarkan data produksi angkutan Lebaran 2014 yang dikeluarkan PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Merak, pada H-5 hingga H-4, totalĀ  kendaraan roda dua yang diseberangkan sudah mencapai 5.567 unit, dan penumpang sebanyak 60.496 orang.

"Kami sudah menyiapkan, apabila penumpang bersepeda motor meningkat, maka kami buka dua kapal di dua dermaga, Dermaga 4 dan 5," kata Ketua Pengusaha Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan Cabang Merak, Togar Napitupulu.

Selamat mudik, semoga selamat sampai kampung hingga kembali lagi ke Jakarta. [aba]

Menakar Peluang Timnas Indonesia Lolos ke Piala Dunia 2026, Ada Berapa Tahap Lagi?

Laporan tvOne | Jay Ajang Bramena

Pihak Rusia keluarkan potret pelaku ISIS terorisme di Moskow

Marah Anggotanya Disiksa, ISIS Rilis Video Ancam Bunuh Presiden Putin: Berhenti Siksa Anggota Kami!

Kelompok teroris ISIS baru saja telah merilis sebuah video teror yang mengancam Rusia dan Presiden Vladimir Putin karena menyiksa para anggotanya saat berada di dalam tah

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024