Ketika Idul Fitri Hanya Berupa Teks dan Gambar

Sholat Ied 1435H di Pelabuhan Sunda Kelapa
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar
Mazda Hadirkan 2 Mobil Keren di Auto China 2024
VIVAnews
– Kata orang dulu, "tak afdol rasanya jika meminta maaf tak berjabat tangan dan memohon langsung di hadapan orangnya". Namun, seiring dengan teknologi yang terus berkembang, teks dan gambar bisa mewakili manusia untuk meminta maaf. Bisa jadi, dalam beberapa puluh tahun ke depan, generasi di bawah masa saat ini tidak akan pernah mengenal rasanya berjabat tangan untuk meminta maaf.
Denny Cagur Lolos Jadi Anggota DPR, Gimana Kariernya di Dunia Entertainment?

Ketika era telepon muncul, mungkin meminta maaf saat hari raya melalui telepon masih bisa ditolerir. Namun belakangan, layanan telepon terus bergeser. Tergeser oleh kehadiran short messaging service (SMS), lalu tergantikan MMS, dan belakangan, data membuat instant messaging dan social media menjadi favorit menyampaikan permintaan maaf dan sekadar ucapan selamat Idul Fitri. 

Entah. Apakah si pemohon menulis permintaan maaf itu dengan tulus atau tidak. Apakah si lawan menerima permintaan maaf si pemohon atau tidak. Yang jelas, teks yang dikirimkan sudah cukup menjadi bukti bahwa ada transaksi ucapan dan permohonan maaf di situ. Tanggung jawabnya? Wallahu a'lam.

Usai Memilih Mualaf, Davina Karamoy Belum Siap Kenakan Hijab

Dimanjakan layanan data

Sejak layanan internet muncul di era tahun 1990-an, teknologi ini menjadi hal yang primer bagi sebagian masyarakat. Apalagi sejak internet diadopsi di perangkat mobile, smartphone maupun tablet. Media sosial berkuasa dan layanan pesan instant adalah segala-galanya.

Telkomsel, operator dengan 138 juta pelanggan mendata, saat malam takbiran berlangsung, trafik data naik 129 persen. Angka ini cukup besar dibandingkan trafik data di malam yang sama tahun sebelumnya.

Kenaikan data yang sangat signifikan terjadi di Area Sumatera, di mana terjadi peningkatan penggunaan data hingga lebih dari 171 persen menjadi 166 terabytes. Disusul dengan Area Jawa Bali dengan kenaikan hingga 156 persen menjadi 172 terabytes dibandingkan dengan periode yang sama 2013,” ujar General Manager Transport Network Operation Telkomsel, Moelky Furqon.

Jika layanan data keseluruhan naik 129 persen menjadi 657 terabytes, bandingkan dengan kenaikan layanan SMS yang hanya naik 4 persen, atau mencapai 1,01 miliar unit SMS terkirim di malam takbiran. Imbas kenaikan layanan data membuat turunnya layanan suara. Telkomsel menemukan, layanan suara turun 2 persen menjadi 1,1 miliar menit saja dibanding trafik percakapan saat takbiran tahun lalu.

Saat hari H lebaran, trafik data masih cukup tinggi, naik 127 persen menjadi 610 terabytes. Sementara itu, layanan SMS hanya 998 juta unit yang terkirim, dan layanan suara mencapai 1,2 miliar menit.

Hal yang sama juga terjadi pada jaringan XL Axiata. Manajemen operator telekomunikasi terbesar kedua di Indonesia dengan jumlah pelanggan hampir 70 juta ini mengatakan, ada peningkatan data sebesar 69,3 persen dibanding malam takbiran 2013, menjadi 415 terabytes.

Sementara itu, di hari H Lebaran, terdapat kenaikan 62,2 persen menjadi 365 terabytes dibanding tahun sebelumnya yang hanya 225 terabytes.

“Seperti tahun lalu, Lebaran kali ini, layanan data tampaknya menjadi pilihan favorit pelanggan menyampaikan pesan Idul Fitri kepada saudara, handai taulan ataupun relasinya," kata Direktur Service dan Management XL Axiata, Ongki Kurniawan.

Pilihan penggunaan layanan data ini tentunya karena didorong oleh semakin mudahnya penggunaan layanan data dengan beragam aplikasi yang tersedia seperti misalnya Facebook, Twitter, Path, Whatsapp, Line, BBM ataupun aplikasi messaging dan media sosial lainnya". 

Menurut Ongki, jika dibandingkan SMS, penggunaan layanan pesan singkat itu hanya mencapai 765 juta unit SMS terkirim di hari H Lebaran, atau hanya 785 juta SMS di malam takbiran. Penggunaan layanan suara turun hampir 20 persen menjadi hanya 470 juta menit di hari H dan 440 juta di malam takbiran.

Media sosial dan IM tak tergantikan

Pendapat Ongki memang ada benarnya. Media sosial dan layanan pesan instan perlahan menggeser suara dan SMS. Android mempermudah pengguna smartphone mendapatkan beragam layanan komunikasi. Mulai dari Facebook, Twitter, Path, Line, Wechat, Whatsapp, Instagram, dan lainnya.

Twitter mengatakan jika ada lebih dari 74,2 juta tweet terkait Ramadan tahun lalu dari seluruh dunia. Tidak heran jika tahun ini Twitter menyediakan hashtag khusus icon #Eid dan #Ramadan yang akan berubah menjadi logo bulan sabit dan kaligrafi saat hashtag tersebut terkirim.

Saat malam takbiran, tercatat tagar khusus bertema Lebaran menghiasi trending topic Twitter global. Di antaranya #MohonMaafLahirdanBatin1435H dan Happy Ied Mubarak menghiasi daftar puncak trending topic tersebut. Tagar itu mengalahkan beberapa tagar tentang One Direction maupun tagar global lainnya. 

Line dan Wechat mencoba hal baru dengan menggelontorkan stiker ekspresi bertema liburan dan Lebaran bertajuk Line Selfie Sticker. Para pengguna pesan singkat ini memang menyukai sticker untuk menunjukkan ekspresi secara digital. Bahkan, beberapa sticker menjadi tumpuan bagi pendapatan layanan tersebut.

Murahnya tarif layanan data membuat para pengguna media sosial dan IM berlomba-lomba menggunakannya. Bayangkan, hanya satu hari pengguna hanya dibebankan biaya tidak lebih dari Rp5.000, sedangkan untuk sebulan, tidak lebih dari Rp150.000.

Tulusnya berjabat tangan

Makna Idul Fitri sejatinya adalah kembali fitrah. Saling bersilaturahmi pun menyertai di hari kemenangan itu. Tidak heran jika kemudian tradisi nenek moyang sejak dulu mengajarkan untuk bertandang ke rumah sanak saudara, tetangga, dan kerabat.

Menghadirkan fisik secara langsung di hadapan mereka membuat kesan bermaaf-maafan menjadi lebih tulus.

Bukankah bermaafan saat Idul Fitri merupakan salah satu Sunnah yang dianjurkan? Sunnah lainnya adalah "Melalui jalan yang berbeda ketika berangkat dan pulang dari salat Idul Fitri" dengan tujuan bertemu orang lain dan berjabat tangan memohon maaf dengan tulus.

Apa buktinya seseorang tulus mengucapkan "maaf" hanya dengan teks dan gambar? Apakah bisa terlihat ketulusan seseorang bermaaf-maafan hanya dengan menuliskannya di status dengan 140 karakter saja?

Jangan sampai anak cucu tidak mengenal arti penting berjabat tangan dalam bersilaturahmi, seperti halnya mereka tidak mengenal hubungan yang erat antara kaset pita dan pensil.

Dari al-Bara’ (bin ‘Azib) ia berkata: Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wassalam bersabda: “Tidaklah dua orang muslim bertemu lalu berjabat tangan, melainkan keduanya sudah diampuni sebelum berpisah.” (HR. Abu Dawud no. 5.212).

Taqabalallahu Minna wa Minkum. Mohon maaf lahir batin. #salaman (art)

 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya