Jakarta Bersiap Menyambut Kaum Urban

Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat.
Sumber :
  • VIVAnews/Ahmad Rizaluddin

VIVAnews - Daya tarik ibu kota Jakarta sebagai tempat untuk mencari penghasilan masih sangat memikat pendatang baru dari berbagai daerah di Indonesia. Fenomena ini selalu terjadi paska mudik Lebaran dan menjadi gambaran nyata.

Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil DKI Jakarta mencatat, ada 3.616.774 orang ber-KTP Jakarta yang mudik di musim libur Lebaran 2014. Dari jumlah itu, diperkirakan 68.500 pendatang baru akan menyertai para pemudik saat kembali ke Jakarta.

Keuskupan Agung Jakarta Sebut Paus Fransiskus Akan Kunjungi Indonesia September 2024

Dari perkiraan, sekitar 68.500 pendatang baru, sebanyak 60 persen diprediksi tinggal di Jakarta. Sementara itu, sekitar 25 persennya hanya akan transit. Kemudian, sisanya adalah pendatang non permanen. Selain itu, Pemprov DKI sudah mengelompokkan kaum urban ini berdasarkan daerah asalnya.

Pemprov DKI akan menerapkan program Pembinaan Penduduk bagi pendatang baru. Program ini akan melibatkan ketua RT atau RW dan memberikan imbauan kepada para pendatang untuk mengikuti aturan bila ingin tinggal dan menetap di Jakarta.

Hingga H+10 Lebaran nanti, Kota Jakarta yang sudah disesaki oleh 9.988.329 orang, dipastikan akan kembali bertambah padat. Meski jumlah pemudik berkurang, tapi jumlah pendatang baru meningkat sekitar 25,5 persen dari 2013 yang jumlahnya 51 ribu jiwa.

Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil DKI Jakarta, Purba Hutapea, mengatakan, dia tidak bisa memastikan apakah seluruh pendatang baru itu akan menetap di Jakarta atau tidak.

Selain mereka yang akan tinggal permanen atau kerap disebut kaum urban, tetapi ada juga yang tinggal sementara, karena ingin mengunjungi tempat-tempat wisata dan menghabiskan waktu liburnya di rumah sanak saudaranya di Jakarta.

"Menetap permanen ini lah yang kami sebut 'kaum urban', yang memang ingin mendatangi Jakarta untuk bekerja dan mengubah nasibnya," kata Purba Hutapea.

Dengan keruwetannya, Jakarta memang magnet bagi pendatang yang ingin mencari penghidupan yang layak. Pemerataan pembangunan yang tidak baik membuat kota-kota besar seperti Jakarta menjadi tujuan utama pendatang baru.

Meski ada yang memiliki ijazah tinggi, tapi banyak dari pedatang baru bahkan tidak memiliki bekal apa-apa saat merantau. Istilah Jakarta lebih kejam dari ibu tiri dilupakan.

Dari hasil riset Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FEUI), mayoritas pendatang baru membawa harapan besar untuk memperbaiki nasib mereka di ibu kota.
 
Kepala LDFE UI, Sonny Harry Budiutomo Harmadi, mengungkapkan, ada beberapa daya tarik yang membuat pendatang baru berani mengadu nasib di Jakarta. Antara lain, meningkatnya lapangan kerja baru seiring dengan peningkatan kelas menengah di Jakarta yang lebih cepat ketimbang daerah lain. Walau bukan sektor informal, kesempatan kerja yang tersedia di Jakarta memang jauh lebih besar.

"Apalagi, di Jakarta itu cenderung perempuan dan laki-laki bekerja, kebutuhan asisten rumah tangga sangat besar," katanya.

Berdasarkan hasil kajian yang dilakukan LDFE UI, mulai ada pergeseran arus pendatang baru ke daerah-daerah pinggiran Jakarta, seperti Depok, Tangerang, Tangerang Selatan, dan Bekasi. Daerah itu kerap diserbu pendatang baru karena menjadi kawasan industri baru.

Selain itu, tingginya biaya hidup di Jakarta mempengaruhi pergeseran arus pendatang. Meskipun, upah yang ditawarkan di Jakarta juga lebih tinggi dibandingkan daerah-daerah lainnya. Sonny Harry memperkiraan ada 13-140 ribu pendatang di Jabodetabek.

Tugas Pemprov DKI Jakarta

Terus datangnya pendatang baru untuk mengadu nasib di Jakarta bukannya tanpa risiko. Sonny mengingatkan, akan menjadi ancaman di masa depan jika ketersediaan pekerjaan tidak mampu menampung arus pendatang yang terus meningkat.

Para pendatang akan menjadi pekerja informal dengan penghasilan yang lebih rendah ketimbang sektor formal. Dan akhirnya tidak mampu membiayai mahalnya biaya hidup di rantau. Implikasinya akan berpengaruh pada tata kota Jakarta

"Karena biaya hidup mahal, kemudian mereka cenderung tinggal di tempat ilegal di pusat kota, muncullah permukiman kumuh dan di masa depan itu berbahaya," katanya.

Karena itulah ada sejumlah pekerjaan rumah yang harus dilakukan Pemprov DKI Jakarta. Salah satunya mengidentifikasi kantong-kantong daerah asal pendatang.

Koordinasi dengan pemerintah daerah asal pendatang untuk menyampaikan sosialisasi dan informasi mengenai kesempatan kerja yang ada di ibu kota. Upaya ini diharapkan agar masyarakat di daerah mengetahui lebih awal kemungkinan yang bisa terjadi jika memutuskan hijrah ke Jakarta.

Selama ini, informasi yang tersalurkan berasal dari kerabat dan saudara yang cenderung menceritakan kisah sukses di Jakarta saat merantau. Pemprov DKI juga bisa berkoordinasi dengan paguyuban masyarakat di daerah untuk menginformasikan hal tersebut.

Sonny berharap, arus urbanisasi ke ibu kota akan berkurang dalam 4 tahun, seiring dengan pengalokasian anggaran desa sebesar Rp1 miliar mulai tahun depan. Dengan anggaran tersebut, pembangunan di desa diharapkan dapat meningkat dan menciptakan lapangan kerja baru dan merata di seluruh daerah.

Menurut Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, pendatang baru adalah masalah tahunan. Tanpa operasi yustisi, mereka yang memiliki tempat tinggal jelas dan usaha, serta tidak akan membebani Kota Jakarta akan diberi izin tinggal. Mereka bahkan bisa memiliki KTP Jakarta.

Menurut Ahok, pendatang baru sebenarnya bisa memberikan manfaat ekonomi bagi kota Jakarta asalkan mereka bekerja di sektor formal yang menyumbangkan pajak penghasilannya ke kas daerah.

Maka dari itu, daripada menertibkan pendatang baru, menurut dia, lebih penting untuk menertibkan kawasan-kawasan kumuh di Kota Jakarta, supaya tidak ada tempat tinggal lagi bagi pendatang baru yang berniat untuk bekerja di sektor informal seperti pengemis atau pedagang kaki lima (PKL).

Selepas Lebaran nanti, Pemprov DKI akan kerja sama dengan Dishub, TNI, dan PT Kereta Api untuk melakukan penertiban tempat kumuh di bawah jalan-jalan layang kereta api, jembatan dan pinggir sungai. Wilayah itu akan dijadikan tempat bermanfaat seperti taman atau tempat olahraga.

"Kita yakin, kalau kawasan kumuhnya dihilangkan, orang-orang yang berniat tinggal sembarangan itu enggak ada tempat," katanya.

Tidak hanya Jakarta, Pemerintah Kota Bandung juga sudah mengantisipasi tingginya urbanisasi usai libur Lebaran. Tidak ada larangan bagi penduduk dari luar kota untuk tinggal dan mencari nafkah di Kota Kembang.

Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil, mengimbau kepada pendatang yang ingin mengadu nasib hendaknya membekali diri dengan kemampuan memadai agar kehadiran mereka tidak menambah masalah sosial. Setidaknya memiliki ilmu, skill dan modal.

Diperlukan strategi khusus bagi warga luar kota yang datang dengan modal nekat guna mencegah meningkatnya angka Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS).

Syarat dapatkan KTP Jakarta

Sejak jauh-jauh hari, Ahok juga sudah mengimbau kepada pemudik ibu kota agar tidak membawa rekan atau kerabatnya, terutama yang tidak memiliki keterampilan dan pengalaman, untuk ikut bersama mereka pada saat kembali ke Jakarta. Kota ini katanya, menjadi keras bagi mereka yang tidak memiliki keterampilan atau keahlian.

Bagi yang berkeras membawa pendatang baru pada saat kembali ke Jakarta nanti, ia berharap mereka segera mengurus administrasi kependudukannya setibanya di Jakarta. Bila tidak, kata dia, Dinas Sosial DKI Jakarta akan segera mengurus pemulangannya. Menurut Ahok, semua pendatang harus mengikuti segala aturan bila ingin mencari nafkah di Jakarta.

Sesuai dengan Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta No. 4 Tahun 2004, seseorang yang pindah ke Jakarta tidak langsung menjadi penduduk, tetapi harus menjadi Calon Penduduk dan dikenakan retribusi sebesar Rp5.000.

Pelaporan Calon Penduduk tersebut dilaksanakan selambat-lambatnya 14 hari kerja sejak tanggal surat keterangan pindah, dan jika melebihi batas waktu tersebut, selain dikenakan retribusi juga dikenakan denda sebesar Rp10.000.

Selain itu, mereka harus memiliki Surat Keterangan Pindah dari daerah asal yang ditandatangani camat, memiliki akta kelahiran, membuat Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) dari daerah asal, surat nikah atau akta perkawinan dan Surat Keterangan Jaminan Bertempat Tinggal di DKI Jakarta, diperoleh di kelurahan.

Kemudian, menyertakan foto copy atau kartu keluarga penjamin. Setelah 6 bulan menjadi calon penduduk baru dapat mengajukan KTP dengan menyertakan surat pengantar dari RT dan RW, surat keterangan pelaporan pendatang baru dan surat keterangan calon penduduk. (art)

Akui Umat Muslim Berkontribusi Besar Bagi Negara, PM Georgia Adakan Bukber
Jembatan Francis Scott Key, di kota Baltimore, AS runtuh ditabrak kapal kargo

Joe Biden Gelontorkan Dana Fantastis Perbaiki Jembatan Baltimore

Pemerintahan Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, menyetujui pendanaan federal sebesar US$ 60 juta atau setara dengan Rp 951,3 miliar membangun kembali jembatan Baltimore

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024