Pertemuan SBY-Jokowi, Transisi Kepemimpinan Bangsa

Pertemuan Jokowi dan SBY.
Sumber :
  • Biro Pers Istana Presiden/Abror Rizki
VIVAnews
PLN Siagakan 47 SPKLU Layani Pengguna Mobil Listrik di Sepanjang Tol Jateng, Ada Unit Charger Mobile
- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bertemu dengan presiden terpilih, Joko Widodo, Rabu malam, 27 Agustus 2014. Pertemuan kedua tokoh itu digelar di Balai Raya A, The Laguna Resort and Spa, Nusa Dua, Bali.

Meriahkan Lebaran, KSAD Jenderal Maruli Hadiri Open House di Rumah Dinas Pangkostrad

SBY tiba lebih awal di ruang pertemuan sekitar pukul 20.45 WITA. Didampingi sejumlah menteri Kabinet Indonesia Bersatu II, SBY yang mengenakan kemeja batik abu-abu menunggu kedatangan Jokowi.
Gerindra Pastikan Prabowo Akan Rangkul Lawan Politiknya


Selang lima menit kemudian, giliran Jokowi tiba di ruang pertemuan. Didampingi Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, Jokowi tampil sumringah dengan mengenakan kemeja batik cokelat. Namun, mantan wali kota Solo itu belum mau berkomentar.

Kedatangan Jokowi disambut hangat SBY. Keduanya berjabat tangan erat, sambil membiarkan para juru kamera mengambil gambar beberapa saat. Setelah itu, SBY mengajak Jokowi masuk ruangan yang cukup besar, duduk dan berbincang empat mata di meja bundar.

Pertemuan perdana presiden petahana dengan presiden terpilih itu mundur satu jam dari jadwal yang telah direncanakan sebelumnya sekitar pukul 20.00 WITA. Pertemuan kedua tokoh itu berlangsung sekitar pukul 21.00 WITA.

Keduanya berbincang selama lebih kurang dua jam. Sejumlah persoalan dibahas SBY dan Jokowi secara intens.


"Dalam pertemuan pertama kami yang berlangsung dua jam, telah kami bicarakan secara konstruktif hal-hal penting yang berkaitan dengan agenda kenegaraan dan kepemerintahan akhir 2014 dan 2015," kata SBY saat menggelar konferensi pers di Nusa Dua, Bali.


Antara lain mempersiapkan transisi pemerintahan yang akan dilaksanakan pada 20 Oktober mendatang dan membicarakan kebijakan serta program pemerintah yang tengah berjalan, termasuk RAPBN 2015 dan APBN-P 2014.


"Kami bersepakat apa yang kami bicarakan malam ini, lebih lanjut akan ditindaklanjuti pembicaraan secara lebih teknis antara tim transisi Pak Jokowi dengan jajaran pemerintahan yang ada saat ini," ungkapnya.


Dengan dibukanya pintu komunikasi antara SBY dan Jokowi dalam rangka transisi kepemimpinan, Presiden mempersilakan kepada tim transisi yang telah dibentuk Jokowi untuk berkonsultasi dengan pemerintah.


"Tim transisi Pak Jokowi sudah dapat berkomunikasi secara resmi dengan jajaran pemerintah yang saya tugaskan," ujarnya.


Dalam pertemuan empat mata ini, SBY memberikan banyak kesempatan kepada Jokowi untuk menyampaikan pandangan dan pemikirannya untuk Indonesia ke depan. Sekaligus, menyampaikan hal-hal yang ingin Jokowi ketahui, khususnya yang berkaitan dengan agenda pemerintah dan negara yang sedang berlangsung.


"Saya juga menyampaikan pandangan dan pemikiran, menginformasikan secara utuh dan lengkap agar kelak Pak Jokowi siap dengan kesiapan yang tinggi," paparnya.


Bukan Forum Negosiasi


SBY telah berkomitmen akan membantu pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla, sebagaimana disampaikan dalam Pidato Kenegaraan di Gedung DPR RI, pada 15 Agustus 2014. SBY menekankan siap membantu transisi pemerintahan Jokowi.


"Ini tradisi baik di era demokrasi dan akan membawa kebaikan di masa mendatang," terang SBY.


Presiden menambahkan, pertemuan dengan Jokowi akan dilanjutkan dengan pertemuan lanjutan yang akan membahas persoalan-persoalan yang lebih teknis. "Ini pertemuan pertama dan akan ditindaklanjuti dengan pertemuan berikutnya," imbuhnya.


Presiden SBY menegaskan, pertemuannya dengan Jokowi bukan merupakan ajang tawar-menawar politik. Dia memastikan pertemuan kali ini membahas agenda penting yang menyangkut transisi kepemimpinan mendatang.


"Ini bukan forum negosiasi. Kita mengikuti sistem dan tatanan yang berlaku. Tapi, 
Alhamdulillah
pikiran kita klop. Kita ingin melaksanakan transisi ini sebaik-baiknya," tegas SBY.


Tindak Lanjut Jokowi


Sementara itu, presiden terpilih, Joko Widodo, juga menyambut baik pertemuannya dengan Presiden SBY di Bali tersebut. Sejak dikukuhkan kemenangan Jokowi-Jusuf Kalla oleh Mahkamah Konstitusi, 21 Agustus 2014, Jokowi memang berniat .


Menurut Jokowi, pertemuannya dengan SBY merupakan tradisi baru dalam transisi kepemimpinan dari pemerintahan SBY-Boediono kepada Jokowi-Jusuf Kalla. "Kami ingin agar ada sebuah kesinambungan dari pemerintahan sekarang kepada yang baru," kata Jokowi.


Jokowi, yang masih menjabat gubernur DKI Jakarta itu, mengaku banyak meminta pandangan dan pemikiran dari SBY, terutama yang berkaitan dengan APBN 2015. Meski belum terlalu detail, Jokowi memastikan, pertemuan ini akan ditindaklanjuti oleh tim transisi yang sudah dibentuk.


"Nantinya, teknis lebih detailnya akan ditindaklanjuti tim transisi dengan kementerian-kementerian yang ada," terang Jokowi.


Jokowi merespons positif pertemuan pertamanya sebagai presiden terpilih dengan Presiden SBY. Dengan pertemuan ini, Jokowi berharap dapat secepatnya menyiapkan pemerintahan yang akan datang.


"Ini merupakan sebuah awal agar secepatnya kami bisa mempersiapkan, merencanakan, sehingga kesinambungan pemerintahan betul-betul bisa berjalan dengan baik dan tradisi baru di Indonesia dari pemerintah sekarang ke yang baru nantinya," paparnya.


SBY juga punya harapan, pertemuan dengan Jokowi kali ini dapat menjadi tradisi yang baik dalam prosesi kepemimpinan bagi masyarakat, dan memberikan makna bagi pemerintah. Harapannya, pada 20 Oktober mendatang, Yudhoyono dapat menyerahkan jabatannya kepada Jokowi dengan baik dan terhormat.


"Saya senang sekali, saya kira Pak Jokowi juga demikian. Pikiran kami jernih, kami punya sumpah dan tekad yang sama, berbuat terbaik untuk rakyat Indonesia. Oleh karena itu, beri kesempatan kami berdua melakukan konsultasi, komunikasi lanjutan dalam konteks transisi pemerintahan ini," ujar SBY. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya