Mobil Baru Bertampang Jadul

Morgan Aero8 di Geneva Motor Show 2015.
Sumber :
  • www.motorauthority.com

VIVA.co.id - Kemajuan teknologi saat ini, banyak diaplikasikan dalam berbagai hal yang berkenaan dengan kepentingan hidup orang banyak. Maka jangan heran, jika teknologi juga terus dimanifestasikan ke dalam urusan kendaraan. Terlebih, kendaraan merupakan barang yang akrab digunakan manusia sehari-hari.

Sesuai dengan perkembangan zaman, kendaraan kini memiliki wujud yang terus bertransformasi. Kendaraan modern saat ini, kental mendaulat bentuk agresif nan futuristik dengan banyak tarikan garis. Desain tersebut, diusung dengan alasan kecanggihan, serta berdasarkan perhitungan ramah terhadap lingkungan.

Namun, tak sedikit pula pabrikan yang tetap mempertahankan bentuk retro beberapa produknya. Kendaraan-kendaraan ini dipertahankan dengan alasan keindahan. Selain itu, tampang retro dinilai masih memiliki pasar tersendiri di banyak kalangan penggila kendaraan.

Menurut Managing Director Morgan, Steve Morris, kendaraan klasik yang hadir di era modern merupakan perwujudan dari keanggunan masa lalu yang disempurnakan.

"Ini bukan revolusi, namun evolusi dan membuat siapa pabrikan yang memilikinya akan tetap kompetitif. Sebab, masih banyak penggemar kendaraan klasik di era modern seperti hari ini," ujar Morris seperti dilansir Top Gear.

Kata dia, banyak penggemar mobil klasik yang saat ini dihadapkan dengan masalah suku cadang, serta mesin kendaraan klasik yang rentan bermasalah. Padahal, mereka rela merogoh koceknya dalam-dalam untuk urusan hobinya yang satu ini.

Maka itu, ia beranggapan jika celah ini, kemudian dimanfaatkan banyak pabrikan, termasuk perusahaannya untuk menghadirkan mobil-mobil klasik dengan fitur terbaru yang syarat teknologi.

"Pasar kendaraan klasik selalu menawarkan banyak potensi dalam hal penjualan dan memungkinkan kita untuk membawa merek ke konsumen yang percaya kekuatan mobil-mobil kita terdahulu," ujarnya.

Holden Klasik, Kembali ke Ciri Khas Negeri Kanguru

Si mungil dari Italia

Salah satu mobil yang hadir dengan nuansa klasik adalah Fiat 500. Bicara sosok, Fiat 500 merupakan mobil yang pertama kali diproduksi pada tahun 1957 di markasnya di Italia. Mobil ini dibuat sebagai kendaraan perkotaan yang dijual murah namun praktis.

fiat 500 2015 photo

Belasan Mobil Klasik Meriahkan IIMS 2016

Fiat 500. (Foto: YahooAutos)

Saat pertama kali dibuat, mobil ini berukuran panjang 2,97 meter yang hanya dibekali dapur pacu 479cc dua silinder dengan mesin berpendingin udara.

Seperti dilansir Autoblog, pabrikan mengklaim jika Fiat 500 merupakan mobil kecil pertama yang dibuat khusus untuk digunakan di jalanan perkotaan. Lantaran dijejali dengan mesin kecil, mobil ini hanya mampu memproduksi tenaga 13 bhp. Model ini juga dilengkapi dengan atap yang bisa dilipat ke belakang seperti model Citroen 2CV.

Seiring berjalannya waktu, mobil ini terus mendapatkan penyegaran. Namun, pada 1975 mobil mungil ini tak lagi diproduksi lantaran tak lagi dilirik banyak penggemarnya.

Setelah lebih dari 20 tahun mati, Fiat kembali menghidupkan edisi 500 pada 2007 silam. Mobil ini dihadirkan dengan tampilan anyar lebih modern namun tidak meninggalkan wajah aslinya.

Yang terbaru, mobil ini bahkan hadir dengan paket baru bergaya Vintage '57 di Geneva Motor Show 2015 yang tengah di gelar saat ini.

Mobil Terkecil di Dunia Dijual, Harganya?

Dilansir Carscoops, tampilan standar 500 yang sebenarnya sudah bergaya retro modern, semakin terlihat jadul dengan paket terbaru ini.

Mobil kompak itu dibalut kelir biru langit dipadu putih pada bagian atap, spoiler, spion, dan antena radio membuat penampilan Fiat 500 ini terasa penuh nostalgia. Pelek 16 inci dengan desain monoblok berkelir putih dengan hiasan krom, plus logo Fiat lawas juga bertengger di bagian tengahnya.

Soal jantung pacu, sama seperti model sebelumnya. Artinya, tersedia dalam dua pilihan mesin 1.2 liter bertenaga 69 horse power. Sementara opsi mesin diesel 1.3 liter, MultiJet turbo 95 hp juga tersedia. Harganya dibanderol mulai 16 ribu poundsterling dan akan dipasarkan mulai April 2015.

Gusur tiga roda

Morgan merupakan perusahaan otomotif keluarga yang terkenal memproduksi mobil tiga roda di Inggris sejak lama. Bahkan, saking populernya mobil Morgan, banyak kolektor memburu mobil unik itu lantaran sudah mulai jarang ditemui.

Kini, babak baru dihentak Morgan di jagat otomotif dunia. Pada ajang Geneva Motor Show 2015, mereka datang dengan produk anyar empat roda dengan sistem penggerak bebas emisi alias listrik.


Morgan Aero8. (Foto: TopGear)

Seperti dilansir Carscoops, amunisi baru Morgan Aero 8 ini dikemas dengan wajah yang bertampang 'jadul'. Tentu jauh dari asa jika hanya melihat mobil ini sebelah mata. Sebab, Morgan memposisikannya sebagai sebuah kendaraan berkonsep sportscar.

Untuk mewujudkan mimpi ini, Morgan menjalin kerja sama dengan konsorsium asal Inggris yang terdiri dari perusahaan Zytek dan Radshape untuk mengembangkan motor elektriknya.

Sportscar ini mendaulat sasis Supersports yang merupakan bagian dari Morgan +E programme, yaitu salah satu dari dua mobil konsep elektrik dari Morgan. Dari luar, sosok klasik kental menyeruak berkat bentuk kap yang panjang, serta sepasang headlamp yang bulat.

Belum lagi desain grille besar ditunjang dengan rumah-rumah mobil yang besar, membawa style sportscar elektrik ini lebih berkesan eksentrik dan sukses memanjakan mata.

Mobil yang selalu memakai mesin BMW V8 bervolume 4.8 liter itu saat ini digusur dengan kehadiran motor elektrik berdaya 94 hp dengan torsi 300 Nm buatan Zytek. Sumber tenaga ini, kemudian digandengkan dengan girboks standar dan siap menyalurkan daya ke roda belakangnya.

Mobil anyar Mr. Bean

Mini merupakan mobil kecil yang diproduksi oleh British Motor Corporation (BMC) pada akhir tahun 1950-an. Mobil ini pertama kali dibuat karena pemberlakuan penjatahan bahan bakar minyak (BBM) bagi negara-negara Eropa, termasuk Inggris Raya.

Seperti dilansir Edmunds, saat itu pimpinan BMC, Leonard Lord, menugaskan Alec Issigonis untuk menjalankan rancangan mobil tersebut. Mobil kecil itu kemudian melakoni debutnya di pasar otomotif
pada Agustus 1959.

Tak hanya membuat mobil kecil, Mini juga membuat beberapa varian dengan panjang tiga meter, antara lain Mini Van, Mini Pikap, Mini Moke dan Mini Clubman. Namun, Mini Cooper adalah model yang paling terkenal. Termasuk model Morris yang dipakai Rowan Atkinson dalam film Mr. Bean.

Setelah diproduksi selama puluhan tahun, Mini akhirnya menghentikan pembuatannya pada tahun 2000. Namun saat itu, langsung digantikan dengan New MINI hasil desain tim BMW.

Seiring berjalannya waktu, Mini pun mengalami perbaikan-perbaikan desain. Jendela geser digantikan dengan jendela wind-up. Mesin 850cc digantikan dengan 1000cc, yang kemudian diganti lagi dengan mesin 1.275cc. Karburator digantikan dengan injection serta standarisasi disc-brake.

Hebatnya, bentuk dasar Mini nyaris tidak berubah. Jika dibandingkan antara Mini keluaran tahun 1959 dengan Mini keluaran tahun 2000, hampir tidak ada perubahan mencolok.

MINI Cooper Countryman Park Line. (Foto: Caranddriver)

Dilansir Worldcarfans, kini Mini menghadirkan edisi anyar di ajang Geneva Motor Show 2015. Pabrikan MINI menampilkan varian baru dari Cooper Countryman yang dinamai Park Lane. Adapun varian ini hadir
dengan tampilan kosmetik baru pada eksterior.

Di dunia, New Countryman Park Lane cuma tersedia balutan warna abu-abu dan striping merah marun mulai dari kap mesin, atap. Mobil yang mulai dijual di Inggris Juli mendatang ini tersedia dengan pilihan mesin 2.0-liter 4 silinder TwinPower Turbo Technology baik gerak-roda-depan atau four-wheel drive (AWD).

Tak lagi jangkrik


Ini Tampang Suzuki Katana Masa Depan

Suzuki iM-4 Concept. (Foto: Autocar)

Suzuki Jimny merupakan merek klasik yang telah dikenal lama para pembesut kendaraan roda empat. Model ini diketahui juga terkenal di Tanah Air. Jimny pertama kali melakoni debutnya pada 1970 silam lewat model perdana LJ10.

Seperti dilansir di situs resmi Suzuki, mobil ini ialah kendaraan bermesin dua tak dengan kapasitas mesin 359 cc dua silinder dengan pendingin udara.

Tak lama, Jimny kedua meluncur dengan nama LJ20. Tahun-tahun berikutnya, muncul lagi model-model lainnya serta hadirnya penyempurnaan pada 1975 dengan model LJ50. Mobil ini memiliki mesin 539 cc dengan konfigurasi segaris.


Jimny Jangkrik LJ80. (Foto: Allaboutjimny.wordpress)

Jimny LJ50 didesain untuk dipasarkan di Australia. Menyusul model-model anyar lainnya seperti LJ80 atau yang di Tanah Air akrab disapa "Jimny Jangkrik", lalu muncul kemudian 1000/SJ410 dan Jimny 1300/SJ143.

Yang teranyar, perusahaan mobil asal Jepang ini ternyata memamerkan model anyar yang disebut-sebut banyak pengamat otomotif dunia merupakan penerus dari Jimny. Rilis tersebut dilakukan di ajang Geneva Motor Show 2015. Karena masih konsep, Suzuki hanya menyebut mobil itu dengan kode iM-4.

Dilansir Worldcarfans, iM-4 konsep sengaja dihadirkan Suzuki untuk mengulang kejayaan Jimny yang kini hadir dengan desain layaknya crossover minimalis, namun tetap mengadopsi ground clearance (jarak tanah dengan bodi) yang tinggi dan sangat cocok untuk melibas jalur di medan lebih kasar.

Dibalut dengan cat berkelir putih, Suzuki iM-4 konsep telah mengusung konfigurasi penggerak 4x4, dan bagian kaki-kaki mobil telah disematkan ban berukuran besar 215/45 R18.

Secara tampilan, mobil ini sangat menarik. Pada bagian depan layaknya kaca mata dengan grille depan yang terkoneksi lampu LED. Pada bagian kaca depan antara pilar A dan B dicat warna hitam, sehingga terlihat berpisah serta atap melayang.

Sedangkan desain pada bagian belakang, terinspirasi dari gaya Suzuki model klasik seperti Suzuki Fronte dan Crevo. Suzuki Suzuki iM-4 konsep memiliki panjang 3.693 mm, lebar 1.709 mm, tinggi mencapai 1.566 mm dan wheelbase 2.438 mm.

Untuk jantung pacu, Suzuki iM-4 konsep telah menganut sistem hybrid yang menggabungkan mesin bensin Dualjet berkapasitas 1,2 liter dan digerakkan motor listrik dengan baterai lithium-ion. (asp)

![vivamore="Baca Juga :"]

[/vivamore]

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya