Gempa Hancurkan Nepal

Reruntuhan bangunan akibat gempa di Nepal
Sumber :
  • REUTERS/Navesh Chitrakar
VIVA.co.id
Di Nepal, Pangeran Harry Disambut Lima Perawan
- Sabtu siang 25 April 2015, Nepal diguncang dua gelombang gempa bumi sekaligus, berkekuatan 7,8 dan 6,6 skala richter (SR). Saksi mata mengatakan, bumi Nepal bergoyang selama beberapa menit.

Ini Status Tiga Pendaki Indonesia yang Hilang di Nepal

Warga panik dan menjerit. Mereka berlari keluar dari rumah dan bangunan. Awan debu mulai berputar-putar di sekitar mereka.
Antisipasi Krisis, Kemlu Latih Diplomat Muda


Pusat gempa berkekuatan besar ini berada di sekitar 81 kilometer ke arah barat laut dari Ibukota Nepal, Kathmandu, dengan kedalaman hanya 11 kilometer.

Gempa dangkal ini memiliki kekuatan merusak jauh lebih besar. Negara kecil itu langsung luluh lantak akibat pergerakan bumi. Bahkan, getarannya terasa sampai ke Pakistan dan New Delhi, ibu kota India, yang berjarak 200 mil dari Nepal.

Wajah Nepal pun berubah. Kini Nepal porak poranda, gedung, rumah dan menara roboh menyisakan puing-puing.

Ribuan orang tewas. Korban juga berjatuhan di negara-negara di sekitar negara miskin tersebut. Beberapa rumah, kuil tua berusia beberapa abad rata dengan tanah.

Gempa terburuk

Gempa Nepal merupakan yang terburuk di Asia Selatan, sepanjang 80 tahun terakhir. Setidaknya 1.394 jiwa melayang akibat fenomena pergerakan tanah ini. Korban 34 jiwa juga jatuh di India, 10 korban jiwa di Tibet, dan dua korban jiwa di Bangladesh.


Pihak berwenang, seperti dikutip
Fox News
, Minggu, 26 April 2015, memperkirakan jumlah korban akan terus bertambah seiring laporan dari wilayah lainnya.


Pushpa Das, seorang buruh setempat mengatakan, dia berusaha lari ketika gempa mengguncang bumi Nepal. Dia berhasil lolos dari maut, meski tangannya mengalami cedera.


"Sangat mengerikan. Bumi bergerak. Saya menunggu untuk mendapatkan perawatan dari rumah sakit, tapi petugas tampak kewalahan," kata dia.


Pemerintah Nepal segera mengumumkan keadaaan darurat akibat bencana alam tersebut. Menteri Informasi Nepal, Minendra Rizal, dengan rendah hati meminta uluran tangan dunia internasional.


Dikutip dari
Reuters
, pemerintah Nepal dilaporkan mengalami kesulitan dalam mengatasi dampak gempa. Satu-satunya upaya yang dilakukan pemerintah Nepal adalah meminta bantuan dari negara-negara tetangga.


Pemerintah India menjadi negara pertama yang mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Nepal. Mereka mengirimkan pesawat militer yang dilengkapi tim dan peralatan medis.


Getaran gempa juga terasa sampai ke pegunungan Everest, sehingga memicu longsoran salju di gunung tertinggi di dunia, Mount Everest.


Kementerian Pariwisata Nepal menyatakan, para pendaki tewas terkubur longsoran salju yang ambrol akibat diguncang gempa.


Seperti dilansir
VOAnews
, sebagian besar korban terkubur di base camp pendakian di atas ketinggian lebih dari 5.000 meter dari permukaan laut (mdpl).


Para pendaki tak sempat menyelamatkan diri, karena laju longsoran salju sangat cepat.


Hingga saat ini, tim penyelamat berusaha melakukan komunikasi dengan sejumlah pendaki yang masih terjebak di longsoran salju di gunung berketinggian 8.848 mdpl itu.


Sementara itu, tayangan televisi di Nepal menyebutkan bahwa kemungkinan jumlah pendaki yang terkubur akan bertambah, mengingat saat gempa terjadi, pendaki yang berada di Everest cukup banyak.


Eksekutif Google jadi korban


Eksekutif Google, Dan Fredinburg dilaporkan menjadi korban longsoran salju Gunung Everest. Dan menjadi salah satu dari hampir 1.400 korban jiwa akibat gempa yang terjadi di Nepal.


Saat gempa terjadi, Dan bersama 18 pendaki lainnya tengah menjadi anggota pendaki yang tergabung dalam kelompok Jagged Globe.


Dan mendaki puncak tertinggi di dunia tersebut bersama dengan tiga karyawan Google lainnya. Menurut salah seorang perwakilan Google, ketiga karyawan tersebut berhasil lolos dari maut.


Dan tercatat sebagai orang lama di Google. Ia kini menjabat sebagai Kepala Privasi Google X, sebuah divisi penelitian di Mountain View.


Fredinburg yang merupakan pendaki berpengalaman telah memimpin sejumlah ekspedisi ke Everest di mana ia mengambil gambar untuk proyek Google, Street View. Pada 2013, ia mengumumkan ketersediaan citra Everest di Google Maps.


Kepastian kematian Dan diperoleh dari mantan kekasihnya, Sophia Bush, dikutip
Dailymail
, Minggu, 26 April 2015. Aktris dalam acara One Tree Hill itu, mengunggah pernyataan di akun Instagram pribadinya soal kematian Dan.


Kematian Dan juga dikonfirmasi oleh adik perempuannya, Megan. Juga melalui Instagram, Megan mengunggah foto kakaknya itu saat mendaki puncak gunung 'terganas' di dunia tersebut.


Menurut sang adik, Dan menderita cedera parah di bagian kepala akibat longsoran salju.


17 WNI selamat


Sementara itu, Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia, Lalu Muhammad Iqbal, memastikan bahwa 17 orang dari 34 WNI yang tengah berada di Nepal, dipastikan selamat dan tidak menjadi korban gempa berkekuatan 7,8 skala richter.


Ditegaskan Iqbal, melalui keterangan tertulis yang diterima
VIVA.co.id
pada Minggu 26 April 2015, dari data yang dia peroleh, total terdapat 34 WNI yang diketahui tengah menetap dan berkunjung ke Nepal.


"Terdapat 18 WNI yang menetap di Nepal dan 16 orang yang sedang melakukan kunjungan ke Nepal, termasuk di antaranya sejumlah WNI yang sedang melakukan pendakian ke Gunung Everest," tutur Iqbal.


Iqbal melanjutkan, sisa 17 WNI lainnya akan diupayakan untuk dikonfirmasi keberadaannya. Terkait dengan hal itu, Konsul Kehormatan Indonesia di Kathmandu terus memonitor dan melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait di Nepal.


"Pemerintah Indonesia tidak memiliki KBRI di Nepal, sehingga upaya penanganan ditangani oleh KBRI di Dhaka, Bangladesh, melalui Konsul Kehormatan Indonesia di Kathmandu," ungkap Iqbal.


Namun, Iqbal mengingatkan, angka ini bisa terus berubah. Jika ada masyarakat yang mengetahui keluarga, atau teman WNI yang tengah berada di Nepal, Kementerian Luar Negeri meminta agar disampaikan ke kontak berikut Hernawan Bagaskoro Abid, Direktorat Perlindungan WNI dan BHI Kemlu RI dengan nomor kontak: +62812 8479 4696 atau (021) 3813186.


"Informasi mengenai keberadaan WNI akan terus berkembang, baik jumlah maupun status, seiring dengan upaya kami mengontak WNI di Nepal dan laporan status dari keluarga di Indonesia," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya