PRJ, Karnaval Produk Ala Pasar Malam

Pembukaan Jakarta Fair tahun lalu.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhamad Solihin

VIVA.co.id - Gubernur Jakarta, Basuki Thahaja Purnama bersama rombongan menembus kemacetan menuju kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat. Ahok, begitu sapaan Basuki, Jumat 29 Mei 2015, pukul 18.30 WIB, membuka pameran tahunan terbesar di Indonesia, Jakarta Fair ke-48, yang dihelat di bekas Bandara Kemayoran Jakarta.

Jakarta Fair Kemayoran 2016 Resmi Dibuka Hari Ini

Bersama Wakil Presiden RI Jusuf Kalla dan Komisaris Umum PT JIExpo Murdaya Poo, membuka pameran yang digelar sejak 29 Mei hingga 5 Juli mendatang. Suara sirine, sekaligus menandai pameran multiproduk siap menerima kunjungan jutaan masyarakat Indonesia, khususnya Jakarta.

"Atas nama Pemprov DKI Jakarta, saya mengucapkan terima kasih, apalagi sudah menyediakan stand gratis bagi kami," ujar Ahok dalam kata sambutannya.

Jumat 24 April lalu, Ahok nampak girang. Sebab, Pemprov DKI Jakarta kembali bisa menyelenggarakan Pekan Raya Jakarta (PRJ), atau Jakarta Fair untuk merayakan Hari Ulang Tahun ke-488 DKI di area Jakarta International Expo (JIExpo).

Namun, ada yang berbeda dari tahun tahun sebelumnya. Dulu, Pemprov DKI Jakarta, harus membayar sewa lahan untuk merayakannya. Tapi kini, lahan seluas kurang lebih 1.900 meter persegi itu bisa dimanfaatkan secara cuma-cuma oleh Pemprov DKI.

"Dia (PT JIExpo) bilang, kalau enggak mau dipakai, mau kita jual. Ya, mau kita pakai dong. Gimana sih," ujar Ahok, usai ditemui Komisaris PT JI Expo Murdaya Poo di Balai Kota Jakarta.

Selama PRJ, Yamaha Jual 7.297 Motor

Tak heran, jika Ahok lantas menganggap aneh persoalan tersebut, lantaran selama bertahun tahun Pemprov DKI Jakarta membayar sewa pada lahan miliknya sendiri.

"Dulu kita harus sewa. Lucu kan. Kalau sekarang gratis. Itu kawasan kan, pakai nama kita."

Di lahan itulah, Pempov Jakarta membuka stand yang diikuti oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), mengikuti rangkaian Jakarta Fair yang diselenggarakan selama 38 hari ke depan. Lantas, tema apa yang diusung Pemprov DKI? Begini jawaban Ahok. "SKPD kita akan buat pameran Jakarta smart city." 

Ini Daftar Diskon Motor Baru Jelang Lebaran

Janjikan LRT dalam Jakarta Fair mendatang

Jakarta Fair, atau yang lebih akrab dikenal PRJ memang menjadi ajang tahunan yang dinantikan masyarakat Indonesia. Berlokasi di Ibu Kota, seolah menjadi tantangan bagi Pemprov setempat untuk terus memperbaiki beragam fasilitas pendukung. Salah satunya adalah transportasi massal yang memudahkan bagi pengunjung.

Rupanya, ini juga yang dipikirkan Ahok. Dia menjanjikan untuk membangun Light Rail Transit (LRT) yang akan menghubungkan Bandara Soekarno Hatta menuju kawasan JFK.

"Mudah-mudahan tahun 2018, nanti Jakarta Fair sudah bisa dilalui LRT dari bandara sampai ke sini," ujar Ahok, saat membuka Jakarta Fair, Jumat 29 Mei kemarin.

Meski LRT masih dalam rencana Pemprov, namun Ahok tak berkecil hati. Demi menggenjot minat masyarakat, Ahok memerintahkan PT Transjakarta untuk menyediakan rute bus baru, yaitu Monas-Jakarta Fair (PRJ).

"Bus itu merupakan bus baru dari Swedia. Kami akan menyediakan bus-bus terbaik bagi masyarakat."



Tahun ini, DKI hanya menyelenggarakan Pekan Raya Jakarta di kawasan Kemayoran. Ada pun acara PRJ serupa yang diselenggarakan di Senayan adalah murni diselenggarakan oleh pihak swasta, tanpa prakarsa dari Dinas Perindustrian dan Energi DKI seperti tahun sebelumnya.

DKI sebatas memberi dukungan kepada penyelenggaraan acara, karena sama-sama bertujuan untuk memeriahkan Hari Ulang Tahun ke-488 DKI.

"PRJ kita hanya di Kemayoran saja. Kalau di Monas, sudah tidak ada sama sekali," ujar Ahok di Balai Kota Jakarta.
 
JFK incar Rp5 triliun

Dalam sambutannya, Wakil Presiden RI Jusuf Kalla, mengatakan Pekan Raya Jakarta merupakan salah satu pameran bisnis terunik di Indonesia.

"Kalau biasanya pameran bisnis itu serius, biasanya juga di siang hari, karena mengundang pengunjung pebisnis, tapi acara ini unik, promosi industri perdagangan dan bisnis dengan gaya pasar malam," kata JK, saat pembukaan PRJ di Kemayoran, Jakarta Pusat.

Ya, agenda tahunan unik yang senantiasa ditunggu tunggu warga Jakarta dan sekitarnya.

"Menggabungkan bisnis, kuliner, dan hiburan. Jadi, sangat ditunggu tiap tahunnya. Mulai dari yang mementingkan bisnis sampai masyarakat yang ingin mendapatkan hiburan kumpul di sini," kata JK dalam gaya khasnya.

Pada kesempatan yang sama, Komisaris Umum PT JIExpo, Murdaya Poo menargetkan jumlah pengunjung di atas lima juta orang. Sasarannya dianggap wajar, lantaran jumlah pengunjung PRJ sejak 2012 hingga kini terus meningkat signifikan.

Pada 2012, jumlah pengunjung 4,5 juta orang, kemudian naik menjadi 4,8 juta orang pada 2013. "Jakarta Fair tahun ini diharapkan terjadi transaksi bisnis antara para peserta pameran dan pengunjung melampaui Rp5 triliun," kata Murdaya.

Sebelumnya, Managing Director PT JIExpo Prajna Murdaya, mengatakan tema JFK 2015 "Semangat JFK, Semangat Indonesia" dengan sub tema "Semangat JFK Mengajak Bersama Membangun dan Meningkatkan Stabilitas Ekonomi Bangsa", dirasa sangat tepat untuk meningkatkan rasa optimisme seluruh stakeholder dalam memperbaiki perekonomian bangsa.

"Jakarta Fair 2015 ini jadi sangat penting sekali untuk saat ini. Kita tahu, perekonomian kita saat ini sedang agak turun. Tetapi, dengan inovasi seperti pameran ini bisa lebih mengaktifkan lagi dunia perdagangan, agar lebih mengencangkan roda perekonomian," tutur Prajna Murdaya, saat konferensi pers JFK 2015 di Gedung JIExpo Kemayoran, Jakarta, Senin 25 Mei 2015.

Begini Jakarta Fair 2015

Pada kuartal I 2015, pertumbuhan ekonomi Indonesia tercatat melambat, hanya tumbuh 4,71 persen. Nilai tersebut, jauh dari target yang ditetapkan sebesar 5,7 persen dalam APBNP 2015.

Penurunan tersebut, tentu sangat dirasakan para pelaku usaha dari semua skala. Namun, efek dari perlambatan pertumbuhan ekonomi itu tidak begitu berdampak pada ajang pameran terbesar se-Asia Tenggara, Jakarta Fair Kemayoran (JFK).

Ini bisa dilihat dari jumlah peserta yang ikut pada gelaran tersebut. Tahun ini, 2.700 perusahaan tercatat sebagai peserta pameran. Ini meningkat dari 2014 lalu, yang tercatat 2.650 perusahaan. Total stand juga bertambah dari tahun sebelumnya, yang mencapai 1.300 stand menjadi 1.500 di tahun ini. 
 
Kendati perekonomian nasional tengah menurun, namun tak mengendorkan target transaksi. Prajna, bahkan optimistis target transaksi akan terealisasi.

"Target sama itu, karena seluruh industri seperti ritel dan fashion mengalami penurunan. Industri otomotif sebagai penyumbang terbesar dari event ini juga sedang drop. Jadi, meskipun jumlah targetnya sama perjuangannya lebih besar. Tetapi, kami optimis bisa capai target itu," ucapnya.

Selain target transaksi, gelaran JFK juga mampu menyerap banyak tenaga kerja. Dalam satu pameran selama sebulan lebih ini, tercatat 50 ribu lebih tenaga kerja, mulai dari sales promotion event, petugas kebersihan, petugas keamanan, petugas parkir, pekerja temporer, dan masih banyak pekerja dari divisi terkait.

"Bisa dilihat juga dari pembangunan stand sebelum JFK 2015 ini dibuka. Banyak sekali pekerja yang terlibat untuk membangun stand. Jadi, secara otomatis seluruh rangkaian pameran ini memberi dampak yang cukup besar untuk memajukan perekonomian. Dengan begitu, kami juga membantu pemerintah untuk menumbuhkan perekonomian Indonesia," ujar Marketing Director PT JIExpo, Ralph Scheunemann, Senin 25 Mei 2015.

Scheunemann yakin, pameran yang dihelat di lahan seluas 120 ribu meter persegi itu bisa menjadi obat bagi perusahaan yang sedang mengalami dampak perlambatan ekonomi. Lewat ajang JFK 2015, perusahaan tak sekedar memamerkan produk terbarunya, tetapi juga menjual produk lama dengan promo-promo menarik.

Jakarta Fair 2015 akan berlangsung hingga 5 Juli 2015. Sebagian jadwal berlangsung pada bulan Ramadan, sehingga menjadi alasan bagi panitia untuk menyediakan takjil, atau hidangan berbuka gratis dan salat tarawih bersama.

Bagi Anda yang ingin berkunjung tak perlu risau, karena panitia tidak menaikkan harga tiket masuk ke area pameran. Tarif tiket masuk ke Jakarta Fair 2015 adalah Rp20 ribu pada hari Senin, Rp25 ribu pada Selasa-Kamis, dan untuk hari Jumat-Minggu--termasuk hari libur nasional-- harga tiket sebesar Rp30 ribu. Sedangkan tiket gratis disediakan bagi lansia berusia di atas 60 tahun. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya