Jangan Harap Minyak Mentah di Atas US$50 Per Barel

Sumur minyak mentah.
Sumber :
  • REUTERS/Andrew Cullen
VIVA.co.id
OPEC Berencana Tahan Pasokan, Harga Minyak Naik
- Harga minyak mentah internasional turun hampir tiga persen pada perdagangan Jumat pekan lalu, merespon sikap Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) yang menolak memotong produksi mereka, meskipun pasokan global sudah melimpah. 

Persediaan AS Turun, Harga Minyak Dunia Merangkak Naik
Pada titik ini para pedagang berpendapat harga minyak mentah tidak akan kembali ke level diatas US$50 per barel dalam waktu dekat. 

Pasokan Berlebih Tekan Harga Minyak
Dilansir dari CNBC, Senin 7 Desember 2015, kontrak berjangka minyak mentah Brent yang saat ini paling banyak diperdagangkan diperkirakan baru menyentuh harga diatas US$50 per barel pada paruh kedua 2017. Kenaikannya pada masa itu, tepatnya untuk pengiriman Desember 2017 hanya banderol seharga US$51 per barel. 

Meski demikian, kontrak berjangka tidak sepenuhnya mencerminkan harapan murni para pedagang. Dimana komoditas yang diperdagangkan juga memperhitungkan biaya penyimpanan, harga tambahan karena pelayanan dan tingkat suku bunga yang berlaku. 

Tetapi, kurva minyak mentah berjangka jelas mencerminkan harapan bahwa risiko komoditas ini dibawah US$50 bukanlah fenomena jangka pendek, dan harus disiasati para pedagang internasional. 

"Kurva berjangka memberitahu Anda bahwa pasar benar-benar kelebihan pasokan, dan akan tetap demikian untuk waktu yang lama," ujar seorang pedagang komoditas dan penulis buku Cara Membuat Uang dengan Komoditas, Andy Hecht. 
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya