Polri Jangan Sampai Kalah Perangi Sindikat Narkoba

Sumber :
  • Viva.co.id/Foe Peace Simbolon

VIVA.co.id - Masih ingat kisah Pablo Escobar? Dia adalah bandar narkoba kelas kakap yang pernah merajalela di Kolombia sepanjang dekade 1970an hingga 1980an.

Diusulkan Tiru Filipina Perangi Narkoba, Ini Respons DPR

Berkat uang yang melimpah dari hasil jualan narkoba, Escobar dan komplotannya berhasil membangun sistem pertahanan yang ampuh di kota Medellin, kota tempat mereka beroperasi. Caranya, membangun kelompok bersenjata dan massa yang loyal melindungi Escobar serta bisnis narkobanya.

Itu yang membuat aparat hukum Kolombia berdarah-darah memberantas kartel Escobar. Melalui peperangan yang brutal selama bertahun-tahun, Escobar dan sindikatnya berhasil dibasmi.

DPR: Kicauan Freddy Budiman Adalah Pintu Masuk

Indonesia seharusnya jangan mengalami perang mengerikan melawan sindikat narkoba, seperti yang pernah dialami Kolombia. Namun, tanda-tanda itu mulai tampak.

Ironisnya, sengaja atau tidak, kisah Escobar itu mulai diikuti para bandar narkoba di Indonesia. Kasus di Jakarta dan Medan beberapa hari terakhir menunjukkan bahwa para sindikat narkoba sudah memperkuat diri dengan senjata dan kelompok massa yang brutal.

TKI Bawa Narkoba dari Malaysia Dituntut 18 Tahun Penjara

Mereka tak takut lagi melawan aparat hukum. Sudah ada nyawa polisi yang melayang akibat keganasan mereka.

Itulah sebabnya isak tangis mengiringi pemakaman Brigadir Kepala (Bripka) Taufik Hidayat di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kampung Cilegong, Desa Jatiluhur, Purwakarta, Jawa Barat, Rabu pagi, 20 Januari 2016.  Adik kandung anggota Polsek Senen, Jakarta Pusat, itu pun jatuh pingsan saat menaburkan bunga di atas pusara.

Kesedihan menggelayuti keluarga Bripka Taufik. Namun mereka mengaku ikhlas menerima kepergian ayah satu anak itu. "Mungkin ini jalan terbaik yang diberikan Tuhan yang maha kuasa, melalui tugas bela negara," ujar Gunawan, kakak Taufik, saat ditemui di rumah duka, di Asrama Polri Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa 19 Januari 2016.

Bripka Taufik ditemukan tewas di Kali Banjir Kanal Barat, Gambir, Jakarta Pusat. Dia meninggal setelah menceburkan diri ke Kali Ciliwung saat diserang sekelompok massa di Jalan Slamet Riyadi, Kebon Manggis, Matraman, Jakarta Timur, Senin 18 Januari 2016 sore.

Suami dari Ratna Dewi Komala itu dikeroyok ketika bersama tiga polisi lainnya dan lima orang informan menggerebek sebuah rumah, yang diduga dihuni tersangka kasus penyalahgunaan narkoba di kawasan itu, yang terkenal dengan sebutan Kampung Berlan.

Akibat kejadian tersebut, tak hanya Bripka Taufik yang menjadi korban. Seorang informan polisi berinisial J juga ditemukan meninggal di lokasi yang sama. Sementara polisi yang memimpin penggerebekan itu, Iptu Haryadi Prabowo, menderita luka bacok.

Saat ini, polisi terus menyelidiki kasus penyerangan petugas serta jaringan narkoba di kawasan Berlan itu. Sejauh ini, polisi telah menangkap enam orang. "Dua tersangka, empat kami dalami," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Komisaris Besar Polisi Muhammad Iqbal dalam perbincangan dengan tvOne, Rabu, 20 Januari 2016.

Penyerangan terhadap polisi tak hanya terjadi di Berlan. Selang beberapa jam setelah peristiwa itu, polisi kembali diserang.

Kali ini, Faisal, seseorang yang diduga bandar narkoba menembak dua anggota Satuan Narkoba Polres Jakarta Barat Inspektur Satu (Iptu) S dan Brigadir Kepala (Bripka) AD, yang akan menggerebek rumahnya di Jalan Bugis, Tanjung Priok, Jakarta Utara.  Akibatnya, S mengalami luka tembak di lengan kanan dan AD terkena tembakan di dada.

Setali tiga uang. Kasus perlawanan dalam penggerebekan narkoba pun terjadi di beberapa daerah lainnya di Tanah Air. Di Medan, Sumatera Utara, misalnya. Seorang anggota Satuan Reserse Narkoba Polresta Medan Abdul Tanjung tertembak saat menggerebek bandar narkoba di Pematang Johar, Sumatera Utara. Dia bersama rekannya mendapat perlawanan dari massa serta anggota sindikat narkoba setempat.

Dalam undang-undang (UU) tentang narkotika, kata Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, dijelaskan bahwa masyarakat yang mengetahui adanya peredaran dan penyalahgunaan narkoba dapat memberitahukan kepada pihak kepolisian.

"Namun, kenyataan di lapangan menunjukkan aparat yang akan melakukan penegakan hukum justru menjadi korban, seperti kena sabetan senjata tajam dan ditembak," ujarnya kepada VIVA.co.id,  Rabu, 20 Januari 2016.

"Adanya pihak yang melindungi pengedar menjadikan pekerjaan rumah (PR) baru dalam upaya pemberantasan narkoba di Indonesia," Khofifah menambahkan.

Menurut Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komisaris Jenderal Polisi Budi Waseso, adanya perlawanan di sejumlah tempat mengindikasikan bahwa bandar narkoba telah membangun sindikasi yang kuat. "Mereka betul-betul punya sindikat, militan melawan penegak hukum," ujarnya.

Saat ini, kata Buwas, sapaan akrab Budi Waseso, Indonesia sudah darurat narkoba. Ancaman sindikat narkoba terjadi di hampir seluruh wilayah di negeri ini. Menurutnya, bandar narkoba membuat jaringan dengan dukungan kekuatan finansial sehingga sulit diberantas.

Di Tanah Air, peredaran narkotika dan obat-obatan mengalami kenaikan saban tahun. "Peredaran narkoba, masih terus menjadi ancaman serius di Indonesia. Dari tahun ke tahun. Selama kurun waktu lima tahun, terdapat tren peningkatan 5-10 persen per tahun," ujar Kepala Polri Jenderal Badrodin Haiti, Kamis 2 Juli 2015.

Sepanjang 2015, lanjut Badrodin, kepolisian sudah berhasil mengungkap 10.435 kasus dan menangkap 13.062 tersangka kasus narkoba.

Seiring meningkatnya kasus narkoba, korban pun bertambah. Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebutkan, ada 4,1 juta orang menjadi korban narkoba pada 2015. Namun, baru 18 ribu orang yang direhabilitasi pada 2014.

Jokowi menegaskan, aparat penegak hukum harus melipatgandakan upaya penindakan. Tetapi upaya itu memerlukan kerja sama semua pihak, tidak hanya tanggung jawab BNN.

"Kita harus bersama-sama menata langkah kita, pencegahan secara lebih gencar dari pusat ke daerah," kata Jokowi, di Istana Negara, Jakarta, Jumat, 26 Juni 2015.

Laporan Jay Bremena

(ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya