Selamat Datang di Pulau Dewata Raja Salman!

Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz Al-Saud, tiba di Indonesia pada 1 Maret 2017.
Sumber :
  • VIVA.co.id/M Ali Wafa

VIVA.co.id – Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulazis al-Saud, tiba di Bandara Halim Perdanakusuma, Indonesia, pada Rabu 1 Maret 2017, sekitar pukul 12.45 WIB. Presiden Joko Widodo dan para pejabat tinggi negara lainnya turut menyambut kedatangannya.

Raja Salman Ucapkan Selamat ke Prabowo jadi Presiden Terpilih: Semoga Sukses

Setelah itu, Raja Salman kemudian berangkat menuju ke Istana Bogor untuk melakukan pertemuan, pembahasan kerja sama, serta penandatanganan sejumlah nota kesepahaman dengan Jokowi dan para menteri Kabinet Kerja.

Dia memang tidak satu mobil dengan Jokowi. Namun, selama perjalanan itu, ia ditemani oleh Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin.

Raja Salman Gelontorkan Rp12,5 Triliun untuk THR Fakir Miskin hingga Pengangguran di Saudi

Sehari kemudian, Kamis 2 Maret 2017, Raja Salman mengunjungi Gedung DPR, Masjid Istiqlal, dan bertemu lagi dengan Jokowi di Istana Negara, Jakarta. Lalu, pada Jumat 3 Maret 2017, ia bertemu tokoh lintas agama di hotel tempat dia menginap, Hotel Raffles, Kuningan, Jakarta Selatan.

Raja Salman dijadwalkan terbang dari Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, menuju ke Pulau Bali pada Sabtu 4 Maret 2017. Di sana, dia akan berlibur sampai Kamis 9 Maret 2017, atau lima hari.

Wow, Raja Salman Sumbang 20 Ton Kurma dan 50 Alquran untuk Umat Muslim di Indonesia

Namun, sebelum ke Bali, dia akan melakukan kunjungan singkat ke Brunei Darussalam. Setelah itu, Raja Salman langsung berangkat ke Bali di hari yang sama.

Dalam kunjungan ke Indonesia ini, Raja Salman membawa rombongan dalam jumlah besar. Sedikitnya 1.500 orang diboyong ke Indonesia. Dia juga mengajak serta 10 menteri dan 25 pangeran.

Kunjungan ke Indonesia ini adalah yang pertama kali dilakukan Raja Arab Saudi sejak 1970. Selain itu, lawatan ini merupakan kunjungan balasan, karena sebelumnya Presiden Jokowi mengunjungi Arab Saudi pada 2015.

Berikutnya, disambut Tari Pendet>>>

Disambut Tari Pendet

Gubernur Bali, Made Mangku Pastika akan menyambut secara khusus kedatangan Raja Salman. Bersama Kapolda Bali, Pangdam IX Udayana, dan Menteri Pariwisata, Pastika akan menyajikan tarian Pendet yang dibawakan oleh 50 anak-anak yang masih duduk di Sekolah Dasar.

"Pendet itu dipilih, karena nanti ada bunga yang ditaburkan. Tarian yang lain kan tidak ada. Singkat saja tarian itu, durasinya sekitar delapan menit. Kan, beliau tidak mesti sampai selesai menyaksikan tari itu. Itu menyimbolkan, jika beliau telah hadir di Bali," kata Pastika.

Mantan Kapolda Bali ini juga akan menggunakan baju adat Bali saat menyambut Raja Salman. Tetapi, ia tak akan menawarkan investasi di Bali kepada Raja Salman. Meskipun demikian, dia tetap berharap kunjungan Raja Salman dapat meningkatkan jumlah kunjungan warga Timur Tengah ke Pulau Seribu Pura.

"Investasinya datang ke sini, nanti suruh yang lain datang juga menginap di sini, suruh bawa duit banyak-banyak (belanjakan di Bali)," harap Pastika.

Pastika lantas meminta masyarakat untuk menjadi tuan rumah yang baik, bagaimana menyambut tamu dengan sopan, ramah, dan penuh kehangatan. Dia juga menyiapkan kenang-kenangan bagi Raja Salman.

"Cenderamata kami banyak, ada lukisan dan macam-macam lainnya," tuturnya.

Di Pulau Dewata, Raja Salman akan menginap di Hotel St Regis Nusa Dua. Seluruh kamar telah full boked oleh keluarga besar Raja Salman mulai 4-13 Maret 2017.

Selain di Hotel St Regis, Raja Salman dan rombongan juga telah memesan empat hotel premium lainnya yakni, Hotel Mulia, Hotel Hilton, Bvlgari dan Lagoon. Khusus untuk Hotel St Regis, hotel yang terletak di Nusa Dua itu telah dikosongkan dari tamu dan telah disterilisasi.

Pejabat Hubungan Masyarakat Bandara Ngurah Rai, Arie Ahsan, menyatakan bahwa berdasarkan informasi terakhir yang dia terima, Raja Salman akan tiba pada Sabtu, 4 Maret 2017, pukul 17.45 WITA. Selanjutnya, akan kembali tiba rombongan Raja Salman pada pukul 19.45 WITA dan 19.50 WITA.

"Dua pesawat yang tiba belakangan yaitu backup Raja Salman dan kargonya," kata dia.

Arie mengakui Bandara Ngurah Rai tidak menyediakan penyambutan khusus untuk kedatangan Raja Salman. Sebab, kegiatan tersebut merupakan ranah kenegaraan.

Otoritas Bandara hanya mengikuti instruksi pihak keamanan untuk sterilisasi wilayah di bawah komando Base Ops TNI AU Ngurah Rai.

Arie menyebut ada dua pesawat rombongan Raja Salman yang menyatakan batal datang ke Bali. Semula, akan ada delapan pesawat yang akan mendarat di Bali esok hari. Namun, berdasarkan koordinasi terakhir, hanya enam pesawat saja yang tiba di Bali.

"Yang dua (pesawat) cancel ke Bali. Dari enam pesawat itu tiga pesawat merupakan pesawat logistik. Nanti, parkir sudah disiapkan ada parkir (pesawat Raja Salman) di terminal utara di dekat Base Ops dan untuk pesawat logistik dan cargo di selatan," katanya.

Selanjutnya, berkunjung ke Ubud>>>

Berkunjung ke Ubud

Salah satu destinasi wisata yang akan dikunjungi Raja Salman saat di Bali adalah kawasan Ubud, Gianyar. Hal itu dibenarkan oleh Kapolres Gianyar, Ajun Komisaris Besar Waluya.

"Yang kami tahu, memang Raja Salman akan ke Ubud. Cuma ke Ubud mananya, kami belum tahu. Cuma kalau dari kami untuk kawasan wisata seperti Monkey Forest, Ceking, dan lainnya, kami sudah ada SOP pengamanan. Pola rute tiap objek wisata juga sudah kami siapkan semua," kata Waluya saat dihubungi VIVA.co.id, Jumat 3 Maret 2017.

Ia mengaku telah melakukan sejumlah pengamanan. Misalnya saja dengan meningkatkan kegiatan rutin seperti inspeksi mendadak atas penduduk pendatang, sweeping dan razia. Selain itu, Waluya mengaku telah berkoordinasi dengan intansi terkait untuk pengamanan Raja Salman.

"Kegiatan rutin seperti sidak penduduk pendatang, kami sweeping, kami gelar razia, kami tingkatkan lagi intensitasnya siang ataupun malam. Kami juga sudah berkoordinasi dengan pecalang, Babinsa dan aparat sekitarnya untuk menjaga wilayah ini tetap kondusif," kata dia.

Namun, Waluya tak bisa memastikan apakah objek wisata yang akan dikunjungi oleh Raja Salman akan ditutup sementara selama kunjungan atau tidak. Mereka hanya mendasarkan pengamanan pada prosedur Very Important People (VIP) atau Very Very Important People (VVIP).

"Kalau VVIP. Itu kan wilayah Paspamres kebijakannya. Mereka punya SOP-nya. Kami juga belum tahu siapa yang akan ke sini, apakah langsung Raja Salman, atau pangerannya, atau menterinya saja, itu kita belum tahu persis," katanya.

Namun, Waluya membenarkan, kabar tim advance Kerajaan Arab Saudi telah melakukan survei di beberapa lokasi di kawasan Ubud, Gianyar.

"Betul, jika tim advance mereka sudah survei ke Ubud. Tetapi, Ubud ini kan luas, banyak objek wisata. Itu yang kami belum dapat kepastian. Tapi semua kami siapkan. Kami sudah punya denahnya. Nanti, parkirnya di mana, masuknya lewat mana, itu sudah kami siapkan," tuturnya.

Sejauh ini, Waluya memastikan situasi keamanan di Gianyar dalam keadaan kondusif. Dia telah menyebar imbauan-imbauan kepada masyarakat agar kunjungan wisata Raja Salman dapat berlangsung tanpa kendala.

Kapal Perang Siaga

Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Ade Supandi menyatakan bahwa institusinya telah menyiagakan Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) untuk pengamanan Raja Salman selama berada di Bali. Menurutnya, langkah itu merupakan prosedur baku dalam mengamankan tamu negara.

Ade menuturkan bahwa pengamanan dilakukan di segala lini baik darat, udara, dan laut. Meskipun untuk yang di laut, dia mengakui jarang terlihat oleh masyarakat. "Karena kan, jarang yang ke laut," ujar Ade.

Ade tidak menyebut secara pasti berapa KRI, atau pun peralatan lainnya yang mendukung keamanan Raja Salman selama berada di Bali. Namun, dia memastikan jumlahnya cukup.

Sementara itu, Kepala Dinas Penerangan TNI AL Laksamana Pertama TNI Gig Jonias Mozes Sipasulta menyebut wilayah operasional bantuan pengamanan dari instansinya lebih banyak untuk wilayah timur. Tugas itu diserahkan kepada Komando Armada Timur (Koarmatim).

"Ini satu paket, unsur operasional yang ada di perairan Bali (Armatim). Tanggung jawab di Pangdam, tetapi darat, laut, udara harus siap. Itu sudah standarisasi kalau kepala negara," kata Gig.

Gig melanjutkan bahwa TNI AL hanya mengamankan saja di lokasi tertentu. Apakah dengan menggunakan kapal perang atau kapal patroli. "Tetapi, kami berusaha untuk tidak kelihatan. Itu yang dikerjakan," ujarnya.

Sedangkan Kadispen Armatim Letkol (L) Maman Sulaeman menyatakan TNI Angkatan Laut mengerahkan dua buah KRI, yakni KRI Sura-802 dan KRI Hiu-804 untuk pengamanan Raja Salman selama di Bali. Dua KRI ini akan bersiaga di sekitar perairan Bali.

Menurut Maman, dua kapal tersebut akan melakukan tugasnya selama Raja Salman berada di Bali. Jika Raja Salman sudah meninggalkan perairan Bali, kapal tersebut akan kembali lagi ke pangkalan.

Tak berbeda jauh, Panglima Komando Daerah Militer IX Udayana, Mayor Jenderal Kustanto Widiatmoko, menegaskan kesiapannya dalam mengamankan Raja Salman selama berlibur di Bali. Sedikitnya telah disiagakan 2.500 pasukan gabungan dari unsur TNI, Polri, dan elemen terkait lainnya.

"Titik yang kami anggap akan bisa terjadi hal yang tidak diinginkan kami akan siapkan pasukan. Dan, yang khusus ada anti-teror, jihandak, dan sebagainya. Sniper pasti (disiagakan)," kata Kustanto, usai gelar pasukan di Lapangan Lagoon, Nusa Dua, Jumat 3 Maret 2017.

Tak hanya pengamanan darat, Kustanto juga telah menyiapkan pengamanan laut. Alasannya, karena akan menginap di hotel yang dekat dengan pantai.

"Kami sudah menyiapkan enam unit kapal, dua di antaranya KRI dan beberapa kapal kecil lainnya. Pengamanan laut satu mil dari pantai," kata dia.

Selain itu, Kustanto juga telah menyiapkan pengamanan udara karena dari Jakarta ke Bali, Raja Salman menggunakan pesawat terbang.

Kustanto mengakui, sejauh ini tak ada permintaan khusus dari Kerajaan Arab Saudi. Namun, yang pasti, dia menyatakan bahwa kunjungan Raja Salman ke Bali, berbeda dengan saat ke Jakarta dan Bogor.

"Di sini (kunjungan) pribadi, jadi memang harapan terbesarnya adalah penghormatan kita, kegiatan dan keberadaan tamu penghormatan terhadap privasi," ujarnya.

Karena itu, dia mewajibkan anggotanya menempatkan diri secara baik, agar pengamanan tak mengganggu privasi berlibur Raja Salman. Meskipun dia belum mendapatkan agenda kunjungan sang raja. "Tim Raja Salman belum mengatakan akan ke mana," katanya.

Kustanto menegaskan, situasi keamanan di Bali sangat kondusif. Dia yakin, tak akan ada masalah apapun nantinya.

"Bisa dilihat bagaimana wajah Pak Kapolda tenang semua. Saya yakin akan berjalan lancar. Pintu masuk Bali sudah dilakukan pengamanan dan langkahnya sudah sangat jelas," tuturnya.

Raja Salman kembali ke Arab Saudi pada 9 Maret 2017. Namun, rombongannya masih berada di Bali hingga 13 Maret 2017. Sedikitnya, lima hotel telah dipesan oleh raja dan rombongan. Hotel tersebut di antaranya Hotel St Regis, Mulia, Lagoon, Bvlgari, dan Hotel Hilton. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya