Beranda Login
img_title

Deddy Sutomo

seniman
26 Juni 1941
s/d
Sekarang
img_title img_title
Untuk mengubah nasibnya, Deddy Utomo memilih menjadi artis ketimbang guru. Ia menghabiskan kariernya hampir setengah abad di dunia hiburan dan wafat pada usia 76 tahun.
 
Deddy Sutomo, aktor senior tanah air yang telah wara-wiri di dunia perfilman Indonesia sejak tahun 1970-an. Lebih dari 40 judul film telah dibintangi oleh pria yang terkenal dengan peran sebagai Pandji Tengkorak ini.

Selain berkarya di layar lebar, Deddy juga terjun ke dunia politik dan pernah menjadi anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan.
 
Sebelum terjun ke dunia perfilman, pria kelahiran Jakarta pada 26 Juni 1941 ini hanyalah guru prakarya di SMEA Negeri Klaten, Jawa Tengah.

Kurang puas menjadi tenaga pengajar, Deddy pun hijrah ke ibukota untuk mencari peruntungan karier yang lebih baik.
 
Di Jakarta, ia sempat berprofesi sebagai tenaga kreatif PT. Sanggar Prathu. Selain itu, Deddy mengasah kemampuan aktingnya dengan kursus di Elementer Cinematografie besutan Yayasan Film Indonesia.

Deddy mengawali debutnya di layar lebar dengan membintangi film Awan Jingga yang rilis tahun 1970. Deddy sering kali mendapat peran sebagai tokoh jagoan pada awal kemunculannya.

Setelah sempat tampil dalam Jang Jatuh di Kaki Lelaki, Deddy memperoleh peran utamanya sebagai Pandji Tengkorak di film dengan judul yang sama. 

Nama Deddy Sutomo semakin berkibar kala berakting sebagai Hasan dalam film Atheis yang tayang tahun 1974. Beberapa peran lain yang pernah dilakoninya yaitu pawang buaya di Buaya Putih, penjahat di Marabunta, pembunuh di Laila Majenun, hingga sebagai narapidana di Embun Pagi.

Saat usianya 38 tahun, Deddy memperoleh peran penting sebagai Jenderal Sudirman dalam film drama perjuangan Janur Kuning. Lalu, di era 1980-an, ia pun terkenal lewat penampilannya dalam sinetron Rumah Masa Depan.

Karena faktor usia, Deddy mengakhiri masa kejayaannya di dunia perfilman dengan membintangi Tutur Tinular III sebagai seorang empu sekaligus dukun. Setelah itu, ia memutuskan untuk hiatus dan alih profesi sebagai wirausaha. Salah satu perusahaan yang didirikannya yaitu PT Jakarta Pelangi Production.

Selain jadi pengusaha, ayah tujuh anak ini pun merambah dunia politik. Bergabung dengan PDI Perjuangan, Deddy akhirnya terpilih sebagai anggota Komisi X DPR-RI bidang pendidikan pada Pemilu 2004.

Sempat lama vakum sejak menjadi anggota dewan, Deddy akhirnya kembali bermain film. Beberapa film teranyarnya yaitu Tanda Tanya (2011), The Raid 2: Berandal (2014), Ayat-ayat Adinda (2015), dan Mencari Hilal (2015).

Lewat perannya sebagai Mahmud dalam film Mencari Hilal, Deddy didapuk sebagai Pemeran Utama Pria Terpuji Festival di Film Bandung 2015 dan pada tahun yang sama diganjar sebagai Aktor Utama Terbaik di Festival Film Indonesia.

Sempat membintangi film Kartini dan sinetron Jodoh Wasiat Bapak yang tayang di ANTV, pada 18 April 2018 tersiar kabar Deddy Sutomo tutup usia. Berita duka itu mengagetkan dunia hiburan.

Belakangan diketahui, beberapa waktu sebelum wafat, Deddy sempat dilarikan ke rumah sakit karena serangan jantung. Ia wafat pada usia 76 tahun dan dimakamkan di Taman Pemakaman Umum (TPU) Tanah Kusir, Jakarta Selatan. (AC/DN)  (Photo/viva.co.id)
 
KELUARGA
Istri                : Dra. Farida Widyawati, SH.
Anak                : 7 anak
 
PENDIDIKAN     
SLTA
Kursus Jurnalistik
Elementer Cinematografie oleh Yayasan Film Indonesia
 
KARIER
Pengajar Pra Karya SME/SMEA Negeri Klaten
Tenaga Kreatif di PT. Sanggar Prathu
Komisaris PT Jakarta Pelangi Production Jakarta
Sekjen PARFI
Anggota Dewan Pertimbangan PARFI
Anggota PDI Perjuangan
Anggota DPR RI, 2004
 
Film
Awan Jingga (1970)
Spy and Journalist (1971)
Jang Jatuh di Kaki Lelaki (1971)
Pandji Tengkorak (1971)
Dosa Siapa (1972)
Marabunta (1973)
Jauh Dimata (1973)
Atheis (1974)
Mimpi Sedih (1974)
Fadjar Menyingsing (1975)
Laila Majenun (1975)
Seribu Kenangan (1975) 
Senja di Pantai Losari (1975) 
Tanah Harapan (1976)
Embun Pagi (1976)
Mustika Ibu (1976)
Santara Menumpas Perdagangan Seks (1977)
Sejuta Duka Ibu (1977)
Jakarta Jakarta (1977)
Direktris Muda (1977)
Nafsu Serakah (1977)
Jalur Bali (1977)
Janur Kuning (1979)
Sekuntum Mawar Putih (1981)
Kereta Api Terakhir (1981)
Panji Tengkorak vs Jaka Umbaran (1983
Buaya Putih (1982)
Ratu Buaya (1983)
Ken Arok - Ken Dedes (1983)
Kerikil-Kerikil Tajam (1984)
Putri Ular (1984)
Anita (1984)
Sona Anak Srigala (1984)
Bayi Tabung (1988)
Cinta Yang Terjual (1986)
Tutur Tinular III (1992)
Doa Yang Mengancam (2008)
Tanda Tanya (2011)
2014 (2013)
The Raid 2: Berandal (2014)
Ayat-ayat Adinda (2015)
Mencari Hilal (2015)
I Am Hope (2016)
Kartini (2017)
 
Sinetron
Rumah Masa Depan
Maha Pengasih (2001)
Jodoh Wasiat Bapak (2017)
 


Berita Terkait
VIVA Top3: RIP Deddy Sutomo, Lucinta-Kevin dan BTS

VIVA Top3: RIP Deddy Sutomo, Lucinta-Kevin dan BTS

Gosip

18 April 2018
Kenangan Bunga Citra Lestari dengan Deddy Sutomo

Kenangan Bunga Citra Lestari dengan Deddy Sutomo

Gosip

18 April 2018
Pemakaman Deddy Sutomo Diiringi Hujan Deras

Pemakaman Deddy Sutomo Diiringi Hujan Deras

Gosip

18 April 2018
Aktor Senior Deddy Sutomo Meninggal Karena Sakit Jantung

Aktor Senior Deddy Sutomo Meninggal Karena Sakit Jantung

Gosip

18 April 2018
Pertemuan Tak Terlupakan Giring dengan Deddy Sutomo

Pertemuan Tak Terlupakan Giring dengan Deddy Sutomo

Gosip

18 April 2018
Aktor Deddy Sutomo Meninggal

Aktor Deddy Sutomo Meninggal

Gosip

18 April 2018
Deddy Sutomo Bawa Pulang Dua Piala IMA Awards 2016

Deddy Sutomo Bawa Pulang Dua Piala IMA Awards 2016

31 Mei 2016
Hadi Leo 'Si Buta dari Gua Hantu' Meninggal Dunia

Hadi Leo 'Si Buta dari Gua Hantu' Meninggal Dunia

14 September 2015
Deddy Sutomo

Deddy Sutomo

9 Oktober 2008
Share :